suaralama.id
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Selasa, 1 Juli 2025
  • Masuk
  • Buat akun
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
suaralama.id
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
Home Mistik

Jejak Air Tiga Rasa Syekh Hasan Sadzali

Oleh suaralama.id
14 Juli 2021
Mistik
Waktu baca: 3 mins read
A A
0

KUDUS, Suaralama.id – Nama Syekh Hasan Sadzali seakan akrab di telinga warga di sekitar lereng Gunung Muria dia diyakini adalah salah satu ulama besar dalam menyebarluaskan agama Islam di sekitar lereng gunung tersebut.

Menurut cerita warga Desa Rejenu, Pegunungan Argo Jambangan, Syekh Hasan Sadzali adalah seorang ulama yang berasal dari Timur Tengah tepatnya Baghdad Irak. Dia berkelana untuk sampai ke Tanah Jawa untuk menyiarkan agama Islam.

BACA JUGA:

Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia

Imigrasi Jaring 170 WNA dalam Operasi Wira Waspada

Yuldi Yusman Gantikan Saffar M. Godam sebagai Plt. Dirjen Imigrasi

Makam Syekh Sadzali hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari makam Sunan Muria. Karenanya orang banyak mengaitkannya dengan salah satu tokoh Wali Songo tersebut.

Menurut Sukarno Ichsan, pengurus makam pernah bertanya soal jati diri Syekh Sadzali kepada Mursyid Thariqah Syadziliyyah, Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya yang berdomisili di Pekalongan, Jateng. Menurut Habib Luthfi, Syekh Sadzali lebih dulu mensyiarkan Islam dibanding Wali Songo.

Jarak antara Syekh Sadzali dengan Wali Songo sekitar satu abad. Bahkan menurut Habib Luthfi, Syekh Sadzali merupakan guru Sunan Muria. “Kalau Wali Songo abad 14 atau 15, maka Syekh Sadzali 100 tahun sebelumnya.

Dulu warga pernah menemukan batu bata kuno di area sekitar makam Syekh Sadzali yang diperkirakan dari abad 12 atau 13. Batu bata itu diduga kuat merupakan bagian dari musala yang dibangun Syekh Sadzali ,” katanya.

Salah satu karomah Syekh Hasan Sadzali adalah tiga mata air yang yang mempunyai rasa berbeda. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Air Tiga Rasa Rejenu.

Tiga mata air tersebut terletak di dekat makam Syekh Hasan Sadzali di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tepatnya di atas Air Terjun Monthel.

Air tiga rasa itu dulu digunakan untuk wudhu Syekh Sadzali. Air itu tidak pernah surut baik musim hujan maupun kemarau panjang dan itu merupakan bagian dari karomah wali. Dan jika diambil airnya rasanya tidak akan pernah hilang sampai berbulan-bulan.
Konon sumber mata air pertama mempunyai rasa tawar-tawar masam (Jawa : anyep-anyep asem/kecut) yang bekhasiat dapat mengobati berbagai penyakit.

Sumber mata air kedua mempunyai rasa yang mirip dengan minuman ringan bersoda seperti “Sprite” yang bekhasiat dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.
Sedangkan sumber mata air ketiga mempunyai rasa mirip minuman keras “tuak / arak” yang berkhasiat dapat memperlancar rezeki jika bekerja keras untuk mendapatkannya.

Tetapi menurut alamiah tiga mata air tersebut telah tercampur dengan getah dari akar pohon-pohon yang ada di atasnya, sehingga bisa menimbukan rasa yang bermacam-macam.

Namun anehnya di samping mata air rasa tersebut juga terdapat air yang biasa digunakan untuk wudlu tetapi rasanya tawar.
Makam Syekh Sadzali mulai ramai diziarahi masyarakat sekitar tahun 80-an dan jalan menuju kesana pada waktu itu masih berupa semak-semak belukar. Kemudian mulai dibangun jalan dan bisa dilalui kendaraan roda dua.

Sehingga para peziarah bisa sampai ke makam tersebut dengan menggunakan jasa ojek. Seperti makam-makam wali yang lain, dimakam Syeh Sadzali terdapat sebuah tradisi yang di laksanakan setiap setahun sekali yaitu ‘Bukak Luwur’.

Bukak Luwur adalah tradisi mengganti selambu putih (mori) yang menyelimuti seluruh makam. Bukak Luwur Syekh Sadzali dilaksanakan pada 25 Syura. Karena tanggal tersebut telah menjadi kesepakatan para tokoh masyarakat atas petunjuk dari para kiai/ulama’ besar.
Pada acara khaul/Bukak Luwur tersebut diadakan berbagai kegiatan seperti halnya pengajian, khatam Alqur’an, tahlil, kenduren nasi tumpeng.

Uniknya kelambu atau kain putih bekas penutup makam tersebut menjadi rebutan masyarakat karena untuk mendapatkan “berkah” dari Syekh Sadzali. Masyarakat meyakini bahwa doa dari para peziarah menempel pada kain luwur tersebut.(pur)

ShareTweetSendShareShareScan
Sebelumnya

Sumur Pitu Jejak Ki Ageng Pengging

Berikutnya

Makam Syekh Hubbuddin Mengeluarkan Cahaya

suaralama.id

TerkaitBerita

Layanan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Terbaik Dunia

Oleh suaralama.id
21 Juni 2025
0

JAKARTA,suaralama.id – Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta meraih penghargaan sebagai peringkat ke-10 Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia...

Imigrasi Jaring 170 WNA dalam Operasi Wira Waspada

Oleh suaralama.id
12 Juni 2025
0

JAKARTA, suaralama.id – Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil mengamankan sebanyak 170 warga negara asing (WNA) dari 27 negara dalam operasi Wira...

Yuldi Yusman Gantikan Saffar M. Godam sebagai Plt. Dirjen Imigrasi

Oleh suaralama.id
16 Juni 2025
0

JAKARTA, suaralama.id – Direktorat Jenderal Imigrasi resmi melepas Saffar Muhammad Godam dari jabatannya sebagai (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi. Acara pelepasan berlangsung...

Kakanim Wonosobo ke Magelang, Bahas Sinergi Layanan Keimigrasian dan Dukungan Kenaikan Kelas Kantor

Oleh suaralama.id
12 Juni 2025
0

MAGELANG, suaralama.id – Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, Imam Bahri, didampingi Kasubsi TI, Dani Aprianto melakukan silaturahmi...

Bupati Temanggung Agus Setyawan Tinjau Loket Imigrasi di MPP

Oleh suaralama.id
26 Maret 2025
0

Temanggung, suaralama.id– Dalam rangka kunjungan kerja, Bupati Temanggung Agus Setyawan, S.E., meninjau langsung pelayanan publik di Mal Pelayanan Publik (MPP)...

Berikutnya

Makam Syekh Hubbuddin Mengeluarkan Cahaya

Please login to join discussion
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Part of PT Mercusuar Media Utama

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version