SOLO, suaralam.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meresmikan Hetero Space Solo, di Jl Jendral Urip Sumoharjo 92, Minggu (19/12).
Tempat ini diharapkan dapat menjadi media tumbuh bagi para usaha rintisan (StartUp) yang mampu menjadi unicorn di masa depan.
Gedung Hetero Space Solo ini adalah hasil bekas gedung DPU Kota Solo itu yang baru selesai direnovasi. Menelan anggaran lebih kurang Rp2,2 miliar, gedung ini memiliki fasilitas perkantoran, maker space, studio, event space dan gaming .
Gubernur berharap masyarakat di Solo bisa memanfaatkan ruang fasilitas yang telah dibuat itu. Terlebih pada Hetero Space ini Pemprov Jawa Tengah menggandeng banyak pihak, diantaranya Forum Komunikasi BUMD, Forum Komunikasi BUMN dan Bank Jateng.
“Harapannya teman-teman yang mau jualan, latihan, mau cari akses modal dan pendampingan, datanglah ke sini. Tadi sudah muncul anak-anak kreatif yang sudah buat produknya. Kalau bisa kita rawat, rasanya kita (bisa) dapat startup baru yang cepat (jadi) unicorn,” ujarnya, saat dialog bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Dengan kolaborasi tersebut diharapkan calon-para pengusaha rintisan dunia digital tidak enggan berkunjung karena tersedia banyak lembaga yang bisa memberikan akses permodalan atau sarana belajar.
“Anak-anak muda musti manfaatkan. Kalau bahasa Mas Gibran itu tadi wajib. Karena banyak anak kreatif di Solo yang bisa membuat tendangan, tendangan (inovasi) yang luar biasa. Tugas saya dan Mas Gibran memfasilitasi, (masyarakat) maka tinggal manfaatkan saja,” imbuhnya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggaris bawahi pernyataan tersebut. Menurutnya, Hetero Space merupakan perwujudan dari permintaan masyarakat yang menginginkan adanya sentra belajar bagi UMKM atau seni.
Selain itu, ia juga mewanti-wanti para pengusaha agar lebih memilih menggunakan permodalan dari bank konvensional. Menurutnya, akses modal dari bank konvensional lebih jelas, dibanding pinjaman online.
“Harapannya, UMKM bisa naik kelas. Ruang kolaborasi seperti tadi harus dimanfaatkan sebesar-besarnya,” imbuh Wali Kota Solo.
Sebagai informasi, meski memiliki nama yang sama, ada beberapa perbedaan antara Hetero Space di Semarang dan Solo. Jika Hetero Space di Semarang fokusnya untuk startup digital, UMKM dan industri kreatif, di Solo lebih berfokus pada kriya, seni pertunjukan dan game.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Jawa Tengah Ema Rahmawati menyebut, pihaknya akan terus melakukan penyempurnaan Heterospace Solo. Hal itu menyangkut beberapa sarana yang disesuaikan dengan kebutuhan calon usaha rintisan dan UKM di Solo.
“Setelah di Solo target di Purwokerto (Banyumas) nanti kita kolaborasi targetnya di 2022,” pungkas Ema.(an)