JAKARTA, suaralama.id – Real Estate Indonesia (REI) memproyeksikan pasar properti bisa tumbuh pada 2022 mendatang. Dominasi pertumbuhan dari hunian rumah sementara pasar apartemen masih anjlok. Pasar apartemen tahun ini memang untuk segmen strata title hingga apartemen sewa memang jatuh parah. Bahkan sepinya okupansi apartemen sewa di 2021 memunculkan fenomena ‘apartemen hantu’.
“Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5%, IMF sampai 6%, berarti ekonomi membaik sehingga properti membaik. Namun tahun depan masih didominasi rumah tapak,” kata Wakil Ketua Umum REI Hari Ganie, Selasa (14/12) seperti dilansir dari CNBC Indonesia.
“New Normal tren hunian juga bergeser ke pinggir yang mencari udara bersih dan lain lain,” tambahnya.
Sedangkan pasar apartemen masih sulit untuk bangkit dari keterpurukan. Hal ini karena stok lama masih ada yang belum terjual. Selain itu harus penjualan apartemen baru juga masih harus bersaing dengan pasar apartemen bekas.
Hari menambahkan pasar apartemen saat ini sedang turun drastis ditambah penyewa apartemen yang berada di kawasan bisnis dari ekspatriat juga belum kembali ke Indonesia. Sehingga orang juga masih mengerem untuk melakukan investasi pembelian apartemen baru, malah yang ada dijual ke pasar.
“Pasar lagi terjun bebas. Pasar apartemen ada dua yang dipakai sendiri juga biasa beli apartemen untuk disewakan kembali. Nah karyawan perusahaan asing masih di luar,” jelasnya.
Namun pada masa depan, Hari yakin pasar apartemen masih prospektif karena pemerintah juga mendukung pembangunan hunian vertikal untuk di kawasan perkotaan. Hanya saja pasar saat ini yang memang sedang lesu parah untuk apartemen.(pur)