NASIONAL, suaralama.id – Aksi kontroversial seorang pria yang menendang sesajen di kaki Gunung Semeru memicu amarah beberapa pihak. Meski demikian tidak sedikit yang justru mendukung sebagai ketegasan menentang perbuatan berhala.
Menyikapi hal itu, pendiri Pusat Studi Al-quran, Quraish Shihab mengatakan sesajen yang ada di kaki Gunung Semeru itu seharusnya jangan ditendang. “Itu perbuatan tidak islami,” ungkap ayahanda Najwa Shibab itu.
Menurut Quraish, segala kegiatan hendaknya diarahkan kepada Tuhan. Sebelum bermohon kepada manusia bermohon dulu kepada Tuhan supaya, Tuhan memberikan kepada manusia kemampuan untuk mewujudkan suatukeinginan. “Tujuan melakukan sesajen itu bermacam-macam,” imbuh dia.
Quraish kemudian memberikan perumpamaan jika katakanlah kita memberikan sesuatu ke hutan agar kera bisa makan. Atau menyembelih kerbau agar dagingnya bisa disedekahkan kepada orang lain.
“Itu sesuatu yang baik-baik saja,” katanya. Tetapi, Quraish berpandangan jika tujuan dari sesajen untuk meminta pertolongan kepada kekuatan selain Allah itu yang tidak boleh. Jadi memiliki keyakinan bahwa inilah yang membantu dalam mencapai suatu keinginan.
Meskipun jika benar sesajen di kaki Gunung Semeru bermaksud meminta bantuan selain kekuatan illahi, kita juga perlu berhati-hati. Dalam Islam ada sesuatu hal yang dianggap baik oleh masyarakat tertentu. Dan itu perlu kita hargai.
“Jangan ganggu itu,” tegas Quraish. Kerena dalam Al-quran dalam Surat Al-An’am: ayat 108 dijelaskan menghargai adat istiadat dari masyarakat lain. Ayat tersebut memiliki arti “Jangan memaki sembahan-sembahan orang-orang yang menyembah selain Allah”.
“Memaki saja tidak boleh, apalagi mendendang,” jelas Quraish. Allah menjadikan manusia mencintai sesuatu dan menganggap baik suatu hal. Tidak apa-apa nanti Tuhan yang menentukan bagaimana tindakan mereka di hari kemudian (kiamat).
Sebab, kata Quraish, aksi seorang pria yang sempat viral dijagat maya tersebut tidak islami karena dapat menimbulkan dampak besar. “Bahaya berdampak. kalau nanti dia (pihak yang tersinggung) hancurkan masjid, dia tendang Al-quran. Bagaimana itu?,” tanya dia.
“Dari pada kita bertengkar, lebih baik kita saling menghormati. Tetapi kembali lagi, penghormatan kepada sesuatu bukan berarti persetujuan,” tutup Quraish.
Penulis: Rizal A.K Sumber: YouTube Najwa Shihab