BANDUNG, suaralama.id – Pertumbuhan jumlah penduduk makin meningkat. Kondisi tersebut di antaranya berkonsekwensi terhadap pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk menyiasatinya, sinergi di antara semua elemen masyarakat bisa dilakukan dalam rangka menjawab tuntutan tersebut.
Hal ini di antaranya dilakukan Nahdlatul Ulama, Pesantren Al-Ittihad, Rumah Zakat, dan Bank Muamalat Indonesia yang bergerak di Cianjur.
Mereka berkerjasama dengan RS Edelweiss Hospital Kota Bandung.
Dalam keterangan diterima Sabtu, sebagai penyangga ibukota provinsi, Cianjur dinilai perlu mendapat tambahan fasilitas rumah sakit.
Menurut CEO Edelweiss Healthcare Group, Syauqi Robbani, RS tersebut ditargetkan rampung pada 2023.
Dijelaskan, rencana tersebut disebutkan bagian dari komitmen elemen yang terlibat dalam mendukung upaya pemerintah dalam menyehatkan warganya.
“Jadi ini lebih kepara sinergi keummatan, khususnya dalam mengembangkan siar dan perekonomian,” katanya.
Dia pun merujuk dinamika data kesehatan di daerah yang juga cukup dikenal dengan kawasan wisata Puncak itu.
Pada tahun 2018, peserta BPJS yang berobat di RSUD Sayang Cianjur mencapai 99.869 (84,3 persen).
Sedangkan untuk total coverage kepesertaan BPJS Kesehatan di wilayah tersebut mencapai 88 persen.
Untuk jumlah penduduk, katanya Cianjur dihuni 2.477.560 jiwa dengan tren peningkatan sebesar 1,29 persen menjadi 1,29 persen atau sebanyak 2.509.521 jiwa pada tahun 2023.
Pertumbuhan tersebut dinilai berimbas ada pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan yang semakin tinggi.
“Jumlah tempat tidur yang dibutuhkan warga Kabupaten Cianjur yaitu sebanyak 2.509 sedangkan jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini hanya 1.159 bed. Jadi masih kekurangan tempat tidur sebanyak 1.350 tempat tidur,” katanya.
Karenanya pihaknya berharap kerjasama tersebut dapat membantu masyarakat mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang memadai termasuk dari sisi kapasitas.