KENDAL, suaralama.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sudah mengirimkan sebanyak 120 sampel ke Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk diuji. Hasilnya, satu sampel dinyatakan probable Omicron pada 30 Januari lalu. Sedangkan sampel lain belum keluar hasil pengujian.
“Diagnosa ini sebagai dasar pemetaan Dinas Kesehatan Kendal untuk melangkah lebih cepat dalam penanganan Covid-19,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kendal, Muntoha.
Muntoha mengatakan bahwa angka kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal saat ini sudah menembus 204 kasus. Dia juga mengungkapkan, varian baru Covid-19 jenis Omicron terdeteksi di Kabupaten Kendal.
Dengan kata lain terjadi peningkatan kasus Covid-19 cukup signifikan sejak awal Februari 2022. Angka positif rate corona juga meningkat tajam dari sebelumnya 3,18 persen menjadi 14,8 persen.
“Terbanyak di Kecamatan Kota Kendal dengan 47 kasus yang menjadikan wilayah tersebut kini berstatus zona merah Covid-19. Penularannya cepat sekali. Termasuk di Kota Kendal yang terbanyak. Angka positif rate-nya juga meningkat tajam di atas 10 persen,” katanya, Rabu (9/2).
Muntoha menyatakan, setiap terjadi kasus positif corona, tenaga kesehatan melakukan tracing minimal kepada 15 orang yang diduga kontak erat dengan pasien yang bersangkutan. Begitu seterusnya untuk mendeteksi lebih dini seberapa luas penyebaran virus agar bisa ditekan.
“Tidak ada klaster penyebarannya saat ini. Kebanyakan dalam satu daerah, misal kasus terbanyak di Langenharjo, Kota Kendal, ada yang positif dari hasil tracing di sekolah, ada dari pegawai, dan masyarakat umum,” pungkasnya.