WONOSOBO, suaralama.id – Olahraga tenis meja di Wonosobo kembali melambung. Hal ini tak terlepas dari peran Suara Merdeka yang sukses menyelenggarakan turnamen tenis meja bergengsi pada Sabtu-Minggu, 12-13 Februari 2022.
Bertempat di GOR Drs. H. Pudjiharjo Kompleks Kampus 2 Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ), kompetisi yang digelar dengan sistem voor to voor tersebut sukses mendatangkan ratusan atlet pingpong lokal berbakat asal Wonosobo dan sekitarnya.
Adalah Ahmad Maulana Irfan dari Persatuan Tenis Meja (PTM) Wilaya Leksono yang berhasil menyingkirkan 149 peserta lain di kategori lokal. Remaja berusia 21 tahun itu berhasil mengalahkan Didik Butuh dari PTM Kusuma Kertek di laga final.
Sementara juara 3 diraih oleh Rano Tri Wijayanto perwakilan dari PTM Putra Laksana Leksono dan Sabar Widodo yang berasal dari PTM Kembang Langit Wadaslintang.
“Pertandingan berjalan seru. Dua finalis saling kejar-kejaran point. Penonton sangat terhibur dengan permainan apik yang dipamerkan kedua pemain,” ungkap salah seorang penggerak tenis meja di Wonosobo, Joko.
Di usia yang terbilang masih muda, Irfan memiliki kemampuan di atas rata-rata. Jika terus diasah dan menjajal berbagai turnamen bergengsi lain, bukan mustahil dia bisa menjadi atlet profesional yang bakal mengukir prestasi bagi Wonosobo.

“Saya pribadi sangat mendukung. Brand Suara Merdeka memang sudah besar, makanya jumlah peserta yang ikut juga termasuk paling banyak dibanding dengan event lokal lainnya,” kata salah seorang penggemar pingpong Wonosobo Adi Suwardi.
Menurut Adi, pecinta pingpong yang ikut kejuaraan biasanya tidak hanya mencari hadiah saja. Mereka juga ingin mengasah mental dan kemampuan, apalagi kalau bertemu lawan yang levelnya berada di atas mereka.
“Hadiah kan ibaratnya sebagai bonus. Yang lebih penting kita bisa menunjukkan kemampuan di hadapan banyak orang,” sambung pria yang juga melatih petenis meja usia dini tersebut.
Senada, Haqqi El-Anshary juga mengatakan hadiah bukan satu-satunya pertimbangan ikut turnamen tenis meja. “Mereka biasanya sekalian promosi PTM yang dibelanya. Dengan ikut bertanding, PTM mereka akan banyak dikenal orang,” pungkas pemain pingpong dengan ciri khas memegang bet terbalik itu.