PURBALINGGA, suaralama.id – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) agar tidak menggunakan dana bantuan tersebut untuk kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Dalam hal ini, Bupati tegas akan mencoret nama penerima bila ada yang terbukti membelanjakan uangnya ke dalam hal tersebut, karena BLT DD bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat rentan yang terdampak Covid-19.
“Jangan digunakan untuk mencicil motor, membeli rokok dan lainnya yang tidak terlalu penting. Kalau kedapatan maka akan dicoret dari daftar penerima,” ujar Bupati Tiwi saat penyerahan BLT DD secara simbolis di Pendapa Kecamatan Bojongsari, Selasa (22/2/2022).
Bupati Tiwi menegaskan kepada para KPM BLT DD untuk benar-benar bijaksana dalam menggunakan bantuan tersebut. Pemberian BLT DD bertujuan untuk mengendorkan laju angka kemiskinan akibat pandemi.
“Sebelum adanya pandemic Covid-19, angka kemiskinan di Kabupaten Purbalingga sebesar 15,03%. Namun dua tahun dilanda pandemic covid-19, angka kemiskinan naik menjadi 16,24%,” katanya.
Pemdes diamanati oleh Pemerintah Pusat untuk mengalokasikan 40 % DD untuk penanganan Covid-19 khususnya pemenuhan kebutuhan pokok warga masyarakat.
Maka pembagian BLT DD yang dilakukan secara serentak pada hari ini merupakan inisiasi dari Camat dan para kepala desa. Acara juga diikuti secara virtual oleh seluruh Pemdes di wilayah Kecamatan Bojongsari.
“Hari ini diserahkan secara simbolis dan disaksikan oleh seluruh KPM melalui daring. Dan hari ini pun dimasing-masing desa dilakukan pembagian BLT DD.
Mudah-mudahan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dan tentunya mampu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Purbalingga.”jelasnya.
Sementara Camat Bojongsari Sugeng Riyadi mengatakan di wilayahnya ada 1.733 KPM BLT DD yang terbagi di 13 desa.
Masing-masing penerima mendapatkan Rp 300 ribu per bulan, namun pada kesempatan ini penerima manfaat menerima Rp. 600.000 untuk dua bulan sekaligus.
“Pada hari ini mereka mendapatkan jatah dua bulan sekaligus atau Rp 600 ribu, yaitu untuk bualan Januri dan Februari,” katanya.