NASIONAL, suaralama.id – Pimpinan Pusat Muhammadiyah minta masyarakat, khususnya umat Islam, tidak terpengaruh provokasi pihak yang berperang Rusia dan Ukrainan. Keduanya melakukan propaganda dan berusaha mencari dukungan politik internasional.
”Peperangan Rusia-Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknyatetap menjaga kerukunan dan persatuan,” pinta Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam rilisnya kepada media.
Ia juga berharap masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pada pernyataannya Haedar menyatakan sangat prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina. Peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik namun korban luka-luka dan jiwa. Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah.
”Kami mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan,” tandas Haedar.
Dewan Keamanan PBB hendaknya melakukan langkah-langkah untuk segera mengakhiri peperangan. Perang berkepanjangan bakal menimbulkan masalah yang kompleks secara ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.
”Muhammadiyah memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran berakhir. Kami juga berharap Pemerintah lebih proaktif membantu penyelesaian konflik tersebut,” imbuhnya.
Ia menekankan di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya
hubungan antarnegara dan bangsa lebih adil, saling menghormati. Selain itu, menjauhkan tindakan
hegemoni dalam bentuk apapun. Pasalnya, semua negara dan bangsa di muka bumi memiliki kesetaraan.