BANJARNEGARA, suaralama.id – PT Geo Dipa Energi (Persero) menegaskan kondisi di sekitar lokasi insiden kebocoran gas beracun di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng sudah aman. Masyarakat tidak perlu takut atau khawatir ada gas beracun.
“Air untuk proses mematikan sumur produksi yang bercampur gas beracun (H2S) berada dalam sistem tertutup. Jadi dipastikan tidak mencemari lingkungan sekitar,” kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim saat jumpa pers di kantor setempat, Minggu (13/3/2022).
Riki mengungkapkan, penyebab kebocoran gas beracun yang terjadi Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 14.55 karena relief valve tidak berfungsi. Akibatnya sejumlah pekerja terpapar gas beracun dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pertolongan.
“Kronologinya, waktu proses mematikan sumur produksi di Pad 28, ternyata relief valve tidak berfungsi. Akibatnya air dari tangki tidak bisa disemprotkan ke lubang sumur,” ungkap dia.
Kondisi itu, lanjut Riki, kemungkinan menyebabkan adanya gas beracun (H2S) keluar dari lubang sumur produksi bersamaan dengan air. “Untuk lebih pastinya sedang dilakukan investigasi,” tambahnya.
Saat ini tim Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR) Gegana Polda Jateng masih terus melakukan investigasi kenapa relief valve yang harusnya bisa tertutup saat proses mematikan sumur produksi justru tidak berfungsi.
Selain itu, untuk mendapat gambaran nyata saat kejadian, Geo Dipa juga akan menanyakan kronologis kejadian kepada para korban yang kondisinya sudah membaik.
“3 korban terpapar dan 1 kelelahan saat membantu proses evakuasi korban sudah pulang. Kami akan menghimpun informasi dari mereka karena mereka yang berada di lokasi saat insiden terjadi,” tutup Riki.