WONOSOBO, suaralama.id – Bencana angin puting beliung melanda dua dusun di Kecamatan Kalikajar, Genting RT 16 RW 04 Desa Lamuk dan Bakalan RT 13 RW 13 Desa Bowongso.
Akibatnya belasan rumah mengalami kerusakan. Para korban telah dievakuasi dan sudah mendapatkan bantuan.
Kalak BPBD Wonosobo Bambang Trie menjelaskan, kronologi kejadian terjadi secara tiba-tiba pada Rabu (30/3) kemarin ada pukul 16.00 WIB saat hujan deras diiringi angin kencang selama kurang lebih 15 menit di dua wilayah tersebut.
Usai reda, diketahui rumah warga sudah mengalami kerusakan pada atap-atapnya.
Tercatat ada 13 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang dan 1 rusak berat di Dusun Genting. Kemudian 1 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak ringan di Dusun Bakalan.
“Untuk total kerugian Rp 195 juta dan Rp 5 juta dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” kata Bambang melalui sambungan telepon.
Bambang menjelaskan telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa, kecamatan, tokoh masyarakat dan para relawan untuk pengerahan untuk gotong royong membenahi rumah-rumah terdampak.
Sedangkan warga yang terdampak kerusakan berat telah mengungsi di kediaman kerabatnya.
“Bantuan material bangunan sudah kami salurkan dan sudah kami cek telah diterima korban.
Selanjutnya dilakukan pemasangan seng dan rehab untuk masing-masing rumah korban dibantu oleh relawan setempat,” imbuhnya.
Bambang menyebutkan, sejumlah daerah di Wonosobo berpotensi terkena puting beliung, yakni Kertek, Kalikajar, Garung, Mojotengah, Sapuran dan Kejajar.
“Untuk tahun 2022 baru terjadi kali ini, sedangkan 2021 nihil,” kata dia.
Dia tak bosan untuk mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang belakangan melanda Wonosobo.
“Karena Wonosobo termasuk daerah rawan bencana, disertai hujan terus menerus. Saya titip tetap hati-hati,” pungkasnya.