WONOSOBO, suaralama.id – Pemkab tengah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi berbagai macam potensi masalah yang sering timbul pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Termasuk soal melonjaknya permintaan kebutuhan pokok masyarakat dan gangguan keamanan serta lalu lintas.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat memaparkan beberapa permasalahan yang sering terjadi jelang perayaan hari besar umat Islam ini.
Antara lain kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, peningkatan kebutuhan layanan transportasi dan infrastruktur, peningkatan kebutuhan BBM dan gas, naiknya permintaan kebutuhan pokok masyarakat dan kecenderungan peningkatan harga.
“Selain itu juga terkait gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat, potensi bencana alam serta kewaspadaan akan penyebaran covid 19 dalam libur lebaran, serta jumlah pemudik yang tinggi,” kata Bupati Afif saat memberi sambutan dalam Rakor Lintas Sektoral TPID dalam Kesiapan Pemkab Wonosobo Menghadapi Idul Fitri Tahun 2022 di Ruang Rapat Mangunkusumo Setda Kabupaten Wonosobo, Senin (18/4).
Sejumlah langkah yang akan dilakukan oleh Pemkab adalah antara lain dengan meningkatkan sarana prasarana yang dapat diakses oleh masyarakat umum dengan membentuk posko terpadu Lebaran Tahun 2022, optimalisasi perbaikan infrastruktur dan memastikan kesiapan transportasi untuk antisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat serta logistik.
Bupati Afif juga menginstruksikan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk lebih optimal dalam melakukan pengendalian, pengawasan harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat. TPID diharapkan berkoordinasi dengan Bulog dalam pemantauan stok dan pelaksanaan operasi pasar.
“Selain itu juga berkoordinasi dengan Pertamina dan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan dan stok energi (BBM, BBG, LPG dan listrik) untuk menghindari adanya kelangkaan dan kebutuhan yang naik. Hasil operasi TPID dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM juga menyatakan persediaan kebutuhan masyarakat cukup, namun sejumlah komoditas tertentu mengalami kenaikan seperti minyak goreng,” papar Afif.
Pada saat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Bagyo Sarastono menyatakan hal serupa. Pihaknya terus melakukan monitoring terhadap harga bahan pokok penting setiap harinya dan dilaporkan pada pukul 11.00, sehingga dapat meminimalisir adanya lonjakan harga.
“Pada permasalahan minyak goreng kami membentuk agen baru untuk penyaluran subsidi minyak goreng curah. Kini baru satu agen yang mendaftar. Untuk info harga bapokting kami sediakan juga bisa diakses melalui disdagkopukm.wonosobokab.go.id,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolres Wonosobo AKBP Ganang Nugroho Widhi mengajak masyarakat untuk selalu waspada terhadap gangguan keamanan yang terjadi selama libur lebaran, salah satunya adalah curanmor.
Maka dari itu dia mengimbau bagi warga terutama yang melaksanakan mudik dapat melaporkan diri ke perangkat desa, misal RT, RW maupun kelurahan agar dilakukan pengamanan.
“Kami juga mengimbau untuk tidak melakukan takbir keliling, bermain petasan dan tetap menjaga prokes. Kami juga akan melakukan Operasi Candi pada 28 April hingga 9 Mei mendatang,” tutur Kapolres.