WONOSOBO, suaralama.id – Sebanyak 50 pegawai Disperkimhub mengikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat terkait Ramp Safety Awareness. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan penerbangan, khususnya mengenai bahaya balon udara.
Kepala Disperkimhub Agus Susanto mengatakan, Wonosobo memiliki tradisi balon udara yang sudah turun temurun. Bahkan pasca Idul Fitri terdapat event serupa yang berjalan tujuh kali berturut-turut. Namun dia memastikan sudah memenuhi standar yang ditentukan.
“Adanya diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan penerbangan, kalau di Wonosobo kaitannya dengan balon udara. Pelatihan ini punya nilai plus karena berstandar internasional, jadi apa yang kita lakukan di sini sama materinya dengan pelatihan serupa di luar negeri,” papar Agus, Selasa (17/5/2022).
Dalam pelatihan ini, lanjut Agus, akan dikupas tuntas mengenai keselamatan penerbangan dan balon udara dalam kegiatan masyarakat. Mulai dari aturan perundangan, bahaya dan langkah yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengedukasi masyarakat untuk menerbangkan balon sesuai prosedur yang berlaku.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan SDM Pengembangan Udara Heri Sudarmaji dalam sambutannya, memaparkan bahaya balon udara jika terbang liar. Terlebih lagi Wonosobo dilintasi pesawat komersial, baik penerbangan nasional maupun internasional.
Dia menyebut pada saat libur lebaran jumlah penerbangan meningkat, contohnya di Bandara Soekarno Hatta yang mencapai 1100 lebih. Artinya bisa saja pesawat komersial ini juga banyak yang melewati langit Wonosobo, terutama yang memiliki tujuan Kulonprogo, Yogyakarta dan Semarang.
“Kalau sudah begitu berarti traffic itu harus kita amankan. Karena satu pesawat bisa membawa ratusan orang, kalau sampai balon udara masuk ke mesin pesawat akan sangat berbahaya, dampaknya sampai pada internasional bisa dicap penerbangan kita tidak aman,” papar Heri pada saat membuka diklat di Resto Ongklok.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mensosialisasikan mengenai bahaya balon udara jika diterbangkan secara liar. Selain pada masyarakat luas, utamanya pada lingkup Dinas Perhubungan. Salah satunya melalui diklat yang berlangsung pada Selasa (17/5) hingga Sabtu (21/5) tersebut.
“Kami harap peserta diklat mempunyai pengetahuan tentang pentingnya keselamatan penerbangan. Kedua sebagai kepanjagan tangan kami agar bisa menyampaikan ke masyarakat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Heri.