BANJARNEGARA, suaralama.id – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2 saat ini tengah melakukan uji alir sumur atau well . Uji alir sumur di well pad 31 di Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Banjarnegara berlangsung selama satu bulan.
Karena mengandung resiko tinggi pihak perusahaan memberikan edukasi kepada warga di Desa sekitar Well Pad 31 dengan mengunjungi PLTP 2 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Patuha pada awal bulan JUni kemarin.
Warga Desa Karangtengah Kecamatan Batur mengunjungi PLTP 2 WKP patuha.
Dari kunjungan tersebut warga diharapkan sudah siap dengan pelaksanaan uji alir sumur di PLTP 2 Dieng.
“Kunjungan warga Desa Karangtengah Kecamatan Batur mengunjungi PLTP 2 WKP patuha.
Dari kunjungan tersebut warga diharapkan sudah siap dengan pelaksanaan uji alir sumur di PLTP 2 Dieng, “Plt Project General Manager PLTP Dieng 2 dan Patuha 2 Hefi Hendri Rabu (15/6/2022).
Hefi Hendri menambahkan pengujian sumur dilakukan di well pad 31 di Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Banjarnegara. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur potensi sumur panas bumi.
“Uji alir sumur ini untuk mengukur potensi sumur panas bumi. Yang diuji itu sumur di well pad 31 unit 2 Dieng, letaknya di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur dengan durasi sekitar 30 hari,” lanjutnya.
Pihaknya juga mengaku sudah mengkaji terkait sejumlah risiko yang dimungkinkan terjadi saat uji alir sumur dilakukan. Seperti keluarnya non-condensable gas (NCG) dari dalam sumur, uap yang keluar dari separator, terdengar suara di atas normal dan potensi air terproduksi melebihi batas normal.
“Pengujian sumur memiliki risiko yang tinggi karena menghasilkan tekanan dan temperatur yang tinggi. Kami sudah melakukan kajian terkait sejumlah risiko yang bisa saja terjadi saat uji alir sumur sedang dilakukan,” jelasnya.
Dengan risiko tersebut, PT Geo Dipa Energi unit 2 Dieng melakukan upaya pengendalian. Misalnya, memasang alat deteksi NCG, hingga melakukan pemantauan 24 jam oleh tim hingga radius 300 meter dari lokasi sumur.
Lebih jauh Hef mengatakan Banyak upaya pengendalian yang kami lakukan. Seperti memasang alat deteksi NCG, menempatkan kipas angin besar di area yang berpotensi keluar gas NCG dan pengendalian lainnya. Termasuk pemantauan yang terus kami lakukan 24 jam oleh tim hingga radius 300 meter,” tambahnya.
Saat ini sosialisasi kepada warga sekitar juga terus dilakukan. Terutama warga yang berpotensi terkena dampak lingkungan serta upaya pencegahannya.
“Kami terus rutin melakukan sosialisasi kepada warga sekitar. Bahkan selama uji alir sumur dilakukan kami membuka pengaduan dan keluhan 24 nonstop dengan mendirikan posko. Warga bisa menghubungi 081210000630 jika terjadi resiko kecelakaan,” katanya. (anhar)
