PURWOREJO, suaralama.id – Saat ini permintaan untuk donor plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Purworejo sudah tidak ada atau nihil. Hal itu menandakan bahwa situasi Covid-19 di Kabupaten Purworejo semakin membaik. Namun begitu, sebagai upaya antisipasi PMI Purworejo masih memiliki stok plasma konvalesen dari semua jenis golongan darah.
“Kalau konvalesen itu dipakai untuk terapi (pengobatan) pasien Covid-19, ini kan kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan, sekarang yang konvalesen kebutuhannya sudah tidak ada,” kata Staf Pelayanan Donor Darah UDD PMI Purworejo, saat giat donor darah di halaman belakang BNI Cabang Purworejo, Selasa (5/7).
Namun untuk berjaga-jaga, lanjutnya, PMI Purworejo masih memiliki stok plasma konvalesen. Menurutnya, plasma konvalesen ini bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama jika disimpan di sebuah alat bernama Plasma Freezer.
“Kita masih ada stok, karena bisa disimpan di pendingin (Plasma Frezer) hingga satu tahun. Tapi kita stoknya tidak banyak, setiap golongan darah kita ada dua stok, untuk jaga-jaga,” ujarnya pada sela-sela giat donor darah.
Dikatakan, permintaan untuk donor plasma konvalesen sempat mengalami peningkatan signifikan pada bulan Juni dan Juli tahun 2021 lalu. “Mulai tidak ada permintaan itu bulan September 2021,” sebutnya.
Diketahui, untuk mendapatkan donor plasma dibutuhkan suatu alat pemisah komponen darah bernama Plasma Thawing. Kendati permintaan konvalesen sudah tidak ada, namun alat tersebut masih bisa bermanfaat untuk memisahkan komponen darah seperti trombosit, sel darah merah, atau yang lainnya.
“Jadi permintaannya itu bisa darah lengkap, ada yang hanya PRC (sel darah merah), ada yang trombosit, atau plasma, jadi kembali apa yang dibutuhkan ya, nanti dari darah lengkap bisa dipisahkan menjadi beberapa komponen dengan menggunakan alat, karena tranfusi itu macam-macam ya. Tapi paling banyak (permintaan) ya darah lengkap dan sel darah merah,” jelasnya.
Keuntungan dari penggunaan alat tersebut, kata Riyadi, saat ini UDD PMI Purworejo bisa melayani berbagai jenis tranfusi darah.
“Sekarang permintaan tranfusi semakin variatif ya, jadi diagnosanya apa, yang dibutuhkan apa. Misalnya diagnosa anemia, yang dibutuhkan hanya sel darah merah, jadi hanya sel darah merah yang ditranfusikan, tidak semuanya, jadi lebih efektif. Jika darah lengkap yang ditranfusikan, maka bisa pengaruh terhadap komponen darah lain pada pasien,” paparnya.
Lebih lanjut, dijelaskan untuk stok darah di UDD PMI Purworejo saat ini tergolong masih aman. Data terakhir masih terdapat sekitar 97 kantong darah. Untuk stok darah ini harus benar-benar dikendalikan agar tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit.
Karena jika kurang ya tidak bagus, namun jika terlalu banyak takutnya nanti terbuang karena masa simpan darah itu pendek, maksimal 35 hari. Untuk pendonor pada kegiatan hari ini sekitar 50-an orang, ini masih bisa bertambah,” terangnya.
Kegiatan donor darah kali bekerjasama dengan BNI Cabang Purworejo, sekaligus juga melibatkan beberapa instansi seperti TNI dan Polri. Kepala Kantor Cabang BNI Purworejo, Fujiatmoko Mahendra menjelaskan, donor darah kali ini dimasukkan menjadi salah satu rangkaian peringatan ulang tahun BNI yang ke-76. Giat donor darah ini dipilih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para karyawan BNI Purworejo untuk rutin mendonorkan darahnya.
“Beberapa kegiatan lain juga digelar seperti pemotongan tumpeng dan turnamen futsal. Tadi peserta donor darah ada yang dari Kodim, Polres, dan beberapa instansi lain,” katanya. (fid)