DAKWAH, suaralama.id – Penyebaran agama Islam di Tanah Jawa tak terlepas dari perjuangan para Walisongo di masa lampau. Salah satu peninggalan Walisongo yang hingga kini masih bertahan kokoh adalah pondok pesantren (ponpes).
Ponpes merupakan tempat menimba ilmu bagi para santri. Tak hanya memperdalam ilmu agama, para santri juga diajari takzim atau hormat dan sopan kepada gurunya.
Dari pondok pesantren banyak lahir kiai, ulama atau waliyullah yang memiliki nama besar dan dikenal luas masyarakat.
Salah satunya adalah Mbah Jogo Rekso. Dia merupakan kiai nan masyhur asal Gunung Pring, Muntilan, Magelang.
Lahir dari pasangan KH Harun dan Nyai Ngebong, Mbah Jogo Rekso menjelma menjadi sosok ulama yang kharismatik di mata khalayak.
Mbah Jogo dikenal sebagai wali Jadab dan khariqul adat. Makna dari sebutan tersebut adalah berbeda dengan manusia lainnya alias memiliki keistimewaan tersendiri.
Mbah Jogo merupakan salah satu santri dari KH Dalhar Watucongol. Pada tahun 1938-1942 dia pernah menjalani khalwat (menyepi) untuk mendekatkan diri kepada Allah pada Allah.
Sebagai kiai yang diyakini sebagai waliyullah, Mbah Jogo Rekso kerap disowani (dikunjungi) sejumlah orang. Salah muridnya yaitu KH Chamim Djazuli atau akrab disapa Gus Miek.
Ada pengalaman tak mengenakkan dialami Gus Miek saat sowan ke Mbah Jogo Rekso. Bukannya disambut dengan ramah tamah, Gus Miek justu mendapat gamparan keras ke wajahnya.
Pipi Gus Miek nampak memerah dan matanya berbinar menahan sakit gamparan sang guru. Gus Miek langsung mundur pelan, tapi dicegah oleh Bu Nyai Jogo Rekso. Beliau diminta Bu Nyai untuk maju lagi.
Ketika Gus Miek maju lagi lebih dekat, Mbah Jogo Rekso lagi-lagi menempeleng Gus Miek lebih keras.
Namun ketika Gus Miek hendak pulang, Mbah Jogo Rekso memeluk sang muridlama sekali. Ternyata perlakuan tak enak tersebut adalah cara Mbah Jogo Rekso menguji kewalian Gus Miek.
Jadi hikmah yang dapat dipetik dari kejadian itu ialah ketika ada tamu yang akan jadi Waliyullah, Mbah Jogo Rekso selalu menguji tamu itu dengan perlakuan yang tak mengenakkan.
Terbukti, kelak Gus Miek dikenal sebagai salah satu dari waliyullah yang memiliki keramat yang luar biasa.