suaralama.id
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Selasa, 1 Juli 2025
  • Masuk
  • Buat akun
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
suaralama.id
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
Home Daerah
sekolah dalang habirandha

Sekolah Dalang Habirandha Jogja: Melestarikan Budaya, Merancang Dalang Kondang di Masa Depan

Oleh M Rizal Al Kurni
10 Oktober 2022
Daerah, Yogyakarta
Waktu baca: 6 mins read
A A
0

YOGYAKARTA, suaralama.id – Kumandang adzan isya belum terdengar jelang latihan rutin para siswa di sekolah dalang atau Pamulangan Dhalang Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Habirandha. 

Terlihat hanya ada salah seorang penjaga sedang berbincang dengan warga sekitar di depan pagar pendapa samping Museum Sonobudoyo di Kompleks Alun-alun Utara Yogyakarta.

BACA JUGA:

China Memborong Emas Ratusan Ton Hadapi Krisis

Nabi Musa Paling Banyak Disebut Dalam Alquran

Hammett ‘Metallica’ Rilis Buku Eksklusif Tentang Koleksi Gitarnya

Selang beberapa saat, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Cermo Proboprayitno tiba di tempat latihan. Dia merupakan salah satu abdi dalem keraton atau orang kepercayaan dari keraton Jogja yang ditunjuk sebagai kepala sekolah dalang atau Pamulangan Dhalang Habirandha Yogyakarta.

Satu persatu siswa dan para pamong (guru atau pengajar) Habirandha berdatangan. Sebelum latihan ndalang dimulai, para siswa sekolah dalang dipanggil memasuki sebuah ruangan kantor.

Di sana Kanjeng Romo (sebutan kepala sekolah) sudah menunggu. Para siswa diminta mengisi absensi lalu dipersilahkan mengambil makanan dan snack untuk bekal sebelum latihan rutin pentas wayang kulit dimulai. 

Belasan siswa kisaran usia 50 tahun ke atas nampak sumringah jelang latihan. Meski usianya tak lagi muda, namun mereka sama sekali tak menunjukkan raut wajah lelah atau mengantuk.

“Latihan dimulai dan harus selesai sebelum jam 10 malam. Setelah rampung nanti kita evaluasi bersama,” ucap Kepala Pamulangan Dhalang Habirandha Yogyakarta, KRT Cermo Proboprayitno, Selasa (26/7/2022) malam.

Sebelum latihan dimulai, Suara Merdeka Network berkesempatan berbincang langsung dengan Kanjeng Romo atau Kepala Sekolah Habirandha. Di awal perbincangan ia memperkenalkan diri dan menyebutkan nama lengkap beserta gelar yang diberikan keraton kepada dirinya.

Kepala Sekolah Dalang Habirandha KRT Cermo Proboprayitno

Kanjeng Romo Kepala Sekolah Dalang Habirandha

“Monggo mas, perkenalkan saya KRT Cermo Proboprayitno. KRT itu Kanjeng Raden Tumenggung, gelar yang diberikan keraton untuk abdi dalem setingkat Bupati sepuh (tua),” tutur Kanjeng Romo sambil tersenyum ramah.

Tak hanya memperkenalkan diri, Kanjeng Romo juga dengan senang hati mengisahkan awal mula berdirinya Pamulangan Dhalang Habirandha Yogyakarta, sekolah dalang yang dikelola Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sekolah dalang ini berada di seberang keraton (kompleks Alun-alun Utara), atau lebih tepatnya di samping Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Di tempat tersebut terdapat dua bangsal atau pendopo kecil yang dijadikan tempat berlatih para calon dalang siswa Habirandha.

Peralatan yang tersedia di bangsal Habirandha terbilang lengkap dan sudah memenuhi syarat untuk gelaran pentas seni wayang kulit. Perlengakapan yang ada di sana seperti misalnya pakeliran, wayang dan sejumlah gamelan.

“Berdiri sejak tahun 1925. Yang memprakarsai sekolah dalang ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono VIII,” ungkap Kanjeng Romo. Dia menuturkan pada awal berdirinya yang menjadi siswa Habidrandha adalah para kerabat keraton.

Pamulangan Dhalang Habirandha didirikan dengan tujuan disamping mengembangkan profesi Dalang, juga untuk sarana mediasi. “Perlawanan saat masa penjajahan dulu kan masih diam-diam. Jadi lewat dalang disebarluaskan kepada rakyat khususnya masyarakat Yogyakarta bahwa Keraton Jogja mendukung perjuangan melawan para penjajah di Tanah Air,” sebut Kanjeng Romo.

Seiring perkembangan zaman, minat masyarakat terhadap profesi dalang semakin meningkat. Masyarakat umum terdiri dari mahasiswa, pekerja BUMN, bahkan TNI-AU mulai banyak yang tertarik mempelajari dalang di Pamulangan Dhalang Habirandha Yogyakarta.

Pendafataran Siswa Sekolah Dalang Habirandha

“Untuk para pendaftar kami berikan batasan, yaitu usia 17 – 58 tahun. Tidak menerima anak masih sangat kecil supaya jika di sandingkan dengan siswa usia pensiunan (50 tahun ke atas) masih bisa beradaptasi atau mengimbangi,” ujar Kanjeng Romo.

Dia juga menyebutkan kalau menerima siswa dengan usia yang masih sangat kecil, nantinya yang kesulitan adalah para pamong atau guru. Sebab dinilai daya tangkap anak usia tersebut cenderung belum begitu baik.

Untuk saat ini, Pamulangan Dhalang Habirandha Yogyakarta memiliki 7 orang pamong, 2 orang sinden dan wiyogo sebanyak 18 orang. “Pengurus dan pengasuhnya kebanyakan adalah para abdi dalem keraton,” imbuh Kanjeng Romo.

Pamulangan Dhalang Habirandha sendiri membuka pendaftaran siswa baru biasanya di bulan Desember. Sedangkan bulan berikutnya atau Januari tahun depannya sudah mulai tahun ajaran baru. 

Untuk mengenyam pendidikan menjadi dalang di Habirandha, siswa wajib melalui 3 tahap atau kelas. Masing-masing kelas durasi belajarnya 1 tahun. Untuk jadwal berlatih ndhalang yakni kelas 1 masuk setiap Senin dan Rabu, kelas 2 masuk setiap Rabu dan Jumat. Sedangkan kelas 3 masuk setiap hari Selasa dan Kamis. Semua latihan dilakukan saat malam hari mulai pukul 20.00-22.00.

Seperti lembaga pendidikan formal pada umumnya, Habirandha juga mempunyai kurikulum pelajaran. Namun penerapannya lebih sederhana. “Salah satu teknik yang dipelajari yaitu cepeng sabet (memegang wayang). Hal ini tidak sembarangan karena harus sampai benar-benar tahu karakter wayang,” kata Pamong atau guru Habirandha, MW Cermo Sutedjo di sela-sela latihan.

Tak cuma itu, teknik penting lainnya yang juga dipelajari siswa adalah ontho wecono, yaitu pembicaraan wayang. Ini salah satu satu yang paling sulit dan paling banyak dikeluhkan siswa baru yang belajar di Habirandha.

“Banyak siswa yang baru masuk kesulitan mengucapkan dialog atau suara khas dari masing-masing tokoh wayang. Itu hal yang sulit karena berkaitan dengan karakter yang melekat pada setiap tokoh wayang,” ungkap Sutedjo.

Menurut pamong yang sudah mengajar selama sekitar 8 tahun itu, dalang adalah ruh pertunjukan seni wayang kulit. Artinya peran dalang sangatlah penting. Dalang menjadi komando bagi semua unsur yang ada dalam pertunjukan. “Mau cepat atau lambat irama saat pentas ya tergantung sang dalang. Pemain gamelan harus patuh pada sang dalang,” tegasnya.

Lebih lanjut Sutedjo menerangkan, untuk cerita yang dipentaskan dalam setiap latihan yang digelar malam hari, diantaranya kisah tentang dewa ruci, babat alas dan bimo suci (seri werkudoro). Kadang juga cerita Prabu Sosro Gundolo (seri gatot kaca),” terang Sutedjo.

Sedangkan untuk naskah ceritanya, siswa yang tampil seolah seorang dalang sungguhan tidak dibekali kertas bertuliskan naskah cerita lakon wayang yang akan dimainkan. Tetapi pamong bercerita kepada siswa, lalu siswa tersebut mendengarkan dan menulisnya.

Cara ini dinilai lebih efektif ketimbang dalang hanya menghafal alur cerita lalu dipentaskan. “Tujuan metode ini supaya si dalang benar-benar paham inti cerita dan juga ingatannya semakin tajam pada saat pentas di hadapan orang banyak,” ujar Sutedjo.

Ujian Sekolah Dalang Habirandha

Memasuki pertengahan tahun ajaran seperti sekarang ini, jam belajar atau latihan di Habirandha semakin dipadatkan. Apalagi para siswa kelas 3 juga akan segera menjalani pendadaran atau ujian dalang.

 “Rencananya ada 5 siswa yang bakal menjalani pendadaran. Jika diizinkan nanti pelaksanaannya di bulan Desember dan digelar di dalam keraton,” kata Kanjeng Romo.

Dia menambahkan, ujian dalang dilaksanakan pada siang hari di keraton dengan durasi pentas sekitar 3 jam. “Menariknya ujian dalang Habirandha tahun ini juga akan disuguhkan untuk pertunjukan bagi turis yang datang ke Jogja,” imbuh Kanjeng Romo.

Sementara itu, syarat siswa layak mengikuti pendadaran atau ujian dalang adalah siswa harus sudah lulus kelas 1 dan kelas 2. Berikutnya, sudah bisa menangkap dengan baik semua pelajaran yang diberikan para pamong. 

“Yang jelas yang kita uji adalah siswa (calon dalang) yang sudah layak,” ungkap Kanjeng Romo. Dia mengakui terkadang pihaknya juga merasa dilema karena ada siswa yang rajin berangkat dan latihan tetapi daya tangkapnya masih kurang. Jadi para pamong Habirandha butuh tenaga ekstra dalam mengajar para calon dalang tersebut.

Kendati Pamulangan Dhalang Habirandha bukan satu-satunya sekolah dalang, karena ada pula Institute Seni Indonesia (ISI) dan SMKI Yogyakarta, tetapi Habirandha terbukti mampu membekali keterampilan dasar hingga teknik-teknik penting yang dibutuhkan para dalang kondang saat menggelar pentas.

“Yang menjuluki seseorang ki dalang adalah masyarakat. Baik atau jelek seorang dalang yang menilai juga masyarakat. Jadi Habirandha berdiri untuk merancang dalang kondang di masa depan yang nantinya diakui dan dikenal masyarakat luas,” pungkas Kanjeng Romo. (zal)

Tags: daerahdalang kondang jogjaheadlineheadline utamakeraton jogjaKRT Cermo Proboprayitnosekolah dalangsekolah dalang di jogjasekolah dalang habirandha
ShareTweetSendShareShareScan
Sebelumnya

Pisowanan Agung Tandai Puncak Hari Jadi ke-197 Wonosobo

Berikutnya

Perlu Nyali Besar, Begini Cara Merayu Ibu Mertua

M Rizal Al Kurni

Konten kreator terverifikasi. Membuat konten berbagai jenis seperti berita daerah, kuliner, properti, mistik, kesehatan, olahraga, perbankan, dan lainnya.

TerkaitBerita

China Memborong Emas Ratusan Ton Hadapi Krisis

Oleh Ahmad Yusril
23 Maret 2025
0

SL, Jakarta- China memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, dan sebagian besar cadangan ini berupa dolar AS. Untuk mengurangi ketergantungan...

Nabi Musa Paling Banyak Disebut Dalam Alquran

Oleh suaralama.id
23 Maret 2025
0

SL, Jakarta- Nabi dan Rasul merupakan manusia-manusia terpilih yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia lainnya tentang keesaan Allah SWT. Di...

Hammett ‘Metallica’ Rilis Buku Eksklusif Tentang Koleksi Gitarnya

Oleh Naharudin
22 Maret 2025
0

HIBURAN, suaralama.id- Gitaris Metallica, Kirk Hammett baru saja merilis buku eksklusif tentang koleksi gitarnya berjudul "The Collection: Kirk Hammett". Hal...

Ini Daftar Profil-Biodata Pemain Film ‘Snow White’ 2025

Oleh Pelangi Karismakristi
22 Maret 2025
0

SL, Jakarta: Film Snow White 2025 menjadi salah satu proyek live action terbaru dari Disney. Kisah klasik ini akan dihadirkan...

Lewis Hamilton Menangi Sprint GP Cina 2025

Oleh Birru Rakaitadewa
22 Maret 2025
0

SL, Shanghai: Lewis Hamilton tampil apik dan meraih kemenangan di Sprint Grand Prix Cina 2025, menandai debut manisnya bersama Ferrari....

Berikutnya

Perlu Nyali Besar, Begini Cara Merayu Ibu Mertua

Please login to join discussion
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Part of PT Mercusuar Media Utama

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In