WONOSOBO, suaralama.id – Sejumlah 12 bintara remaja Polres Wonosobo menjalani pembinaan tradisi. Hal ini merupakan tanda bahwa mereka resmi bertugas menjadi anggota Polres Wonosobo. Sebagai bhayangkara muda harus tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan di masyarakat.
Para bintara remaja ini kemudian berjalan kaki dari Desa Pucung Wetan, Kecamatan Sukoharjo menuju Mapolres Wonosobo. Mereka menempuh jarak kurang lebih 22 KM dan melewati tiga pos pemberhetian.
Pada masing-masing pos telah disiapkan pemateri yang akan menyampaikan paparan mengenai tugas-tugas kepolisian. Pos 1 berada di Balai Desa Tlogo, pos 2 di Balai Desa Kali Mendong dan pos 3 ada di Balai Desa Duren Sawit.
Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan mengatakan, setelah menjalani pembinaan tradisi ini para bhintara remaja resmi menjadi anggota Polres Wonosobo. Dia berpesan agar mereka menjadi sosok yang rendah hati dan memperbanyak pengetahuan serta belajar dari para senior.
“Saat berada di lapangan, jangan bertindak berlebihan dalam melaksanakan tugas. Jaga nama baik kesatuan. Satu orang melakukan perbuatan tidak terpuji, akan berdampak pada seluruh kesatuan,” tutur AKBP Eko Novan pada saat melepas bintara muda melakukan pembinaan tradisi di Desa Pucung Wetan, Kecamatan Sukoharjo, Sabtu (27/8/2022).
Kapolres mengatakan, pembinaan tradisi ini merupakan wujud bagaimana para bintara menunjukkan jiwa korsa dalam melewati rintangan dan hambatan. Selain itu juga mengajarkan bagaimana harus bekerja sama dalam melaksanakan tugas. “Sebagai bhayangkara muda harus tangguh dalam menghadapi permasalahan di masyarakat,” imbuh Kapolres.
Sebelum memulai jalan kaki para bintara remaja melakukan pemanasan dan peregangan untuk menghindari adanya cidera. Jauh hari sebelumnya mereka juga telah mengikuti latihan pembentukan fisik yang bertujuan untuk membentuk kesiapan jiwa dan raganya saat pelaksanaan pembinaan tradisi.
Dihubungi secara terpisah, salah satu bintara remaja, Bripda Abdillah Gibrand Arrozieq mengatakan pembinaan tradisi ini memberikan kesan sendiri baginya. Dia menjadi lebih akrab dengan rekan kerja senior, sebab ada saling tolong menolong mulai persiapan sampai pelaksanaan.
“Tidak ada kendala, karena sudah persiapan dari jauh hari. Semoga setelah agenda ini hubungan antar anggota lebih erat dan semakin baik,” turup Gibrand. (ang)