SEMARANG, suaralama.id – Anak kecanduan gadget menjadi permasalahan serius yang banyak menghampiri para orang tua. Penggunaan gadget berlebih dinilai membuat perkembangan motorik anak jadi terhambat.
Selain itu gadget juga menimbulkan sejumlah dampak negatif. Salah satunya membuat anak cenderung bersikap individualis karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphone.
Kondisi itu yang menginsipirasi warga RW 2 Gunung Talang Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajah Mungkur Semarang
meluncurkan program unik. Program tersebut dinamai “Ceria Kampung Ramah Anak”.

“Tujuannya untuk menjaga masa depan anak-anak dari pengaruh gadget atau handphone yang dianggap kurang positif untuk tumbuhkembang anak,” kata Ketua Panitia, Widodo Minggu (9/10/2022) pagi.
Dia menyampaikan program ini, untuk memberikan sosialisasi kepada anak-anak, memberikan ruang baik edukasi maupun permainan. Sehingga anak-anak bisa lebih sering berinteraksi secara langsung.
“Kita menciptakan sarana publik, untuk belajar, bermain dan bersosialisasi. Serta mempersiapkan anak-anak untuk menjadi seseorang yang bertanggung jawab kepada kehidupannya, toleran menghormati sesama, serta dapat bekerjasama dengan yang lainnya.” ujar Widodo.
Disebutkan, pihaknya memberikan ruang untuk dapat mengembangkan potensi anak-anak. Baik potensi emosional dan spiritual anak-anak.
Dimana, disediakan lingkungan yang tidak diskriminatif, pengecualian serta membeda-bedakan berdasarkan kebutuhan anak-anak
tersebut. Juga memastikan lingkungan aman dan membangun hubungan yang sehat sesama anak-anak dan juga orang tua,” sambungnya.

Sementara itu, Alex Basuki mewakili Ketua RW2 Gunung Talang Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajah Mungkur Semarang mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan launching Ceria Kampung Ramah Anak.
Kegiatan telah dijadwalkan sebelumnya oleh semua RT diwilayah RW 2 untuk memfokuskan sarana-prasarana tempat berkumpul dan bermain untuk anak-anak.
“Dimana semua kami coba tanggalkan gadget, anak-anak mengenal dulu namanya permainan tradisional seperti apa. Nanti ke depannya sekretariat juga akan menjadi perpustakaan buat
anak-anak.
Kami mengedukasi anak-anak agar mencintai membaca,” tutur Alex. Lebih lanjut Alex menjelaskan, memang awalnya prasarana masih seperti ini, karena belum ada anggaran yang masuk.
Pihaknya mengupayakan untuk diajukan ke instansi terkait. Sejauh ini masih hasil dari swadaya masyarakat di wilayah RW2.
“Kami mencoba perlahan untuk melengkapi dengan memanfaatkan tanah kosong sebagai taman bermain anak-anak semacam alun-alun tempat berkatifitas anak-anak,” jelas Alex.
Alex mengimbau untuk semua warga dan anak-anak di RW 2 bisa setiap hari Minggu di sini, untuk berkumpul dan bermain bersama. Selain itu juga untuk mendorong UMKM yang mau berjualan.
“Jadi tidak hanya mengedukasi anak-anak, tapi diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” harap Alex.
Ketua RT 2 Gunung Talang, Suko Agung Sujatmiko mewakili warga merasa senang dengan peluncuran Ceria Kampung Ramah Anak berjalan lancar.
Dia menambahkan ada beberapa jenis permainan tradisional selain taman baca anak-anak. Seperti permainan sunda manda
atau engklek, ular tangga, lompat tali, dakon, bola, badminton mini, dan lainnya.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap seminggu sekali. Dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian anak-anak agar tidak kecanduan gadget.” ucap Sujatmiko.
Program Ceria Kampung Ramah Anak ini, imbuh Sujatmiko, untuk mengenalkan anak-anak permainan tradisional yang ada di masyarakat. Dengan tidak menggunakan gadget, anak-anak diarahkan dapat bersosialisasi dengan teman-temannya melalui aneka jenis permainan tersebut.
“Kami berharap anak-anak dapat bermain dengan gembira, bermain sepuasnya bersama anak-anak yang lainnya. Sehingga kedepan anak-anak bisa terlepas dari kecanduan gadget,” pungkas dia.(sur)