WONOSOBO, suaralama.id – Kenaikan harga kedelai dikeluhkan sejumlah pedagang tahu tempe di Pasar Kertek. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pedagang dan masyarakat bersabar terhadap kenaikan harga kedelai.
Uun Nugroho (50) merupakan salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Kertek. Dia mengeluhkan kenaikan harga kedelai yakni Rp14 ribu yang berimbas pada barang dagangannya.
“Ya banyak pembeli yang minta supaya harganya tidak naik. Kalau dari pabrik itu ada kenaikan Rp10 ribu, kalau jual paling saya naikkan Rp500 per biji untuk tahu. Kalau tempe dulu yang ukuran kecil itu Rp5 ribu, sekarang Rp7 ribu,” kata Uun yang ditemui di lapaknya, Selasa (1/11/2022).
Kendati harga naik, lanjut Uun, ukuran tahu tempe yang dijual bentuknya tak menyusut atau pengurangan ukuran. Dia menyambut baik perihal rencana impor kedelai yang akan dilakukan pemerintah.
“Ya semoga kalau ada subsidi kedelai itu harga bisa cepat turun. Sekarang omzet kami juga sudah menurun tapi tidak pasti juga perharinya dapat berapa, yang jelas turun,” aku Uun.
Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan meminta pedagang dan masyarakat bersabar atas kenaikan harga kedelai. Pemerintah, lanjut Zulkifli, akan mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu ton.
“Jadi nanti Januari Februari harga kedelai sudah turun. Kalau kedelai sudah tiba diperkirakan harganya akan Rp11 ribu per kilo, nanti Bulog akan menjual dengan Rp10 ribu,” kata pria yang karib disapa Zulhas ini.
Dengan demikian, harga kedelai hingga dua bulan ke depan masih tinggi. “Kedelai impor baru tiba 40 hari, jadi untuk November Desember harga masih naik. Nanti semoga pemkab juga bisa mensubsidi dengan kas daerah yang 2 persen itu,” tutup Mendag. (ang)