suaralama.id
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Selasa, 1 Juli 2025
  • Masuk
  • Buat akun
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
suaralama.id
Tidak ditemukan
Lihat semuanya
Home Uncategorized

Bulan Sya’ban Berlalu, Siap Songsong Bulan Suci Ramadan 1444 H

Oleh suaralama.id
14 Maret 2023
Uncategorized
Waktu baca: 4 mins read
A A
0

TIRAI RAMADAN, suaralama.id – Bulan Sya’ban yang di dalamnya banyak peristiwa besar dan bersejarah, akan segera berlalu meninggalkan kita. Ketika renungan ini ditulis, setelah jamaah shubuh di Masjid Al-Iman Kelurahan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, pada tanggal 21 Sya’ban 1444 H/14 Maret 2023.

Pada bulan Sya’ban, Allah ‘Azza wa Jalla, mengalihkan arah kiblat dari yang semula Rasulullah saw menghadap ke Masjidil Aqsha Palestina (arah utara Madinah) menjadi menghadap ke arah Ka’bah di Masjidil Haram Mekah. Di Madinah, dilestarikan dengan sebuah masjid cukup megah, dinamakan Masjid Qiblatain.

BACA JUGA:

Ini Daftar Profil-Biodata Pemain Film ‘Snow White’ 2025

Lewis Hamilton Menangi Sprint GP Cina 2025

Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah Konferensi Tekstil Internasional

Pada bulan Sya’ban juga, catatan amalan manusia dilaporkan kepada Allah. Karena itulah, ketika ditanya Sahabat, mereka nyaman ketika rekaman catatan amalan beliau dilaporkan kepada Allah, beliau sedang berpuasa. Beliau puasa Sya’ban satu bulan penuh.

Kata “Sya’ban” sendiri artinya bercabang-cabang. Karena pada bulan Sya’ban, amal perbuatan hamba yang baik dilipatgandakan pahalanya.

Pada malam Nishfu (pertengahan) Sya’ban, Allah “menampakkan” pada hamba ciptaan-Nya dengan limpahan maghfirah (pengampunan)-Nya, keberlimpahan kasih sayang-Nya, maka dilimpahkan pengampunan dan kasih sayang kepada hamba-hamba yang memohon ampunan dan mengharap kasih sayang-Nya, dikabulkan doa mereka, diluaskan mereka yang sedang dalam kesempitan, dibebaskan mereka dari api neraka, dan dicatat rizqi dan amalan mereka.

Kaum muslimin, menyambut bulan Sya’ban dengan banyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak membaca shalawat pada Rasulullah SAW, karena pada bulan Sya’ban ayat yang menegaskan bahwa Allah dan para Malaikat-Nya senantiasa bershalawat, dan karena itu orang-orang yang beriman diperintahkan untuk juga senantiasa bershalawat dan mendoakan keselamatan pada Nabi Muhammad SAW.

Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi dalam kitab Durrah al-Nashihin menjelaskan tentang Fadlilah Bulan Sya’ban (hal.207-208) mengutip QS. asy-Syura, 42:19-20 yang artinya: “Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat”.

Para Ulama memahami kata “lathifun bi ’ibadihi” dengan “yarhamu al-taibin wa al-mustaghfirin” artinya “memberi rahmat kepada orang-orang yang bertaubat dan memohon ampunan”.

Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada suara yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala, kecuali suara seorang hamba yang berlumuran dosa yang bertaubat kepada Allah Ta’ala. Maka Allah berfirman: “Aku penuhi permohonanmu hamba-Ku, mintalah kamu apa yang kamu kehendaki”.

Sebagai manusia biasa, nyaris tiada hari yang kita lalui tanpa menambah dosa, dosa kecil, yang sedang, hingga yang besar, mulai dari dosa hati, dosa sikap, dan dosa ucapan serta perbuatan. Karena salah satu tabiat manusia, adalah selalu berbuat kekeliruan dan kesalahan.

Dalam kaitan inilah, Rasulullah SAW menyatakan : ”Setiap anak keturunan Adam itu sering berbuat keliru dan salah, dan sebaik-baik orang yang keliru/salah adalah yang mau memperbaiki diri” (kullu Bani Adam khaththaun wa khairul khaththain al-tawwabun).

Penegasan Rasulullah SAW tersebut, tidak digunakan sebagai legitimasi kita dalam berbuat kekeliruan dan kesalahan.

Allah SWT memberikan keistimewaan kepada manusia dengan akal dan hatinya. Karena itulah, Allah memberikan ruang dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

Dalam konteks inilah, indikator penting ketaqwaan seseorang adalah manakala dia dengan senang hati meminta dan memberi maaf kepada orang lain atas kemungkinan kekeliruan dan kesalahan yang dilakukannya.

Sementara dalam kekeliruan atau kesalahan yang bersifat vertikal, sebagai hubungan antara hamba dengan Khaliq (Pencipta)-Nya, maka untuk memutihkannya, dengan beristighfar memohon ampunan dan bertaubat atas semua dosa dan kesalahan.

Rasulullah SAW sendiri memberi contoh kepada kita, meskipun sebagai manusia suci (ma’shum), beliau selalu memohon ampunan dan bertaubat yang setiap malam menghabiskan sepertiga malam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beliau mengingatkan, bahwa dalam diri kita ada segumpal darah, yang apabila ini baik, maka yang lain akan baik, dan apabila segumpal darah ini kerjanya tidak baik, maka yang lain akan tidak baik juga. Inilah yang dinamakan qalbu (hati).

Qalbu secara harfiah artinya berubah. Disebut qalbu karena sifatnya yang selalu berubah-ubah. Ketika hati sedang gelap disebut dengan qalbu dhulmani, yang penampilannya akan membawa kegelapan dirinya dan menimpa orang lain, seperti: dengki, hasud, sombong, takabur, pamer atau riya, dan lain-lain.

Manakala hati itu terang, disebut dengan qalbu nurani, yang menerangi dirinya sendiri dan menjadi suluh terang bagi orang lain, seperti: sikap ramah, berkata baik dan indah, dan suka menolong orang lain.

Dalam kenyataannya, godaan duniawi dan dorongan nafsu, menjadikan hati yang terang itu terkalahkan dengan kegelapan yang menimpanya.

Instrumen penting untuk mengasah hati dan pikiran manusia, adalah mendirikan shalat lima waktu secara khusyu’ dan istiqamah.

Allah SWT menyediakan ruang waktu dalam bulan Sya’ban ini sebagai bulan untuk memutihkan yang hitam, menerangkan yang gelap, dan membersihkan yang kotor.

Sya’ban artinya bercabang-cabang, dan oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan diri dengan bertaubat kepada-Nya. Marilah kita perbanyak shalawat pada Rasulullah SAW, semoga amalan kita yang baik dilipatgandakan, dan yang buruk diampuni oleh Allah.

Marhaban ya Ramadhan, semoga hati dan fikiran kita dipenuhi kebahagiaan menyambut hadirnya bulan penuh kasih sayang, berkah, dan pengampunan. Allah a’lam bi sh-shawab.

Penulis Prof. Dr. Ahmad Rofiq, MA., Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Guru Besar Pascasarjana UIN Walisongo, Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung (RSI-SA) Semarang, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), dan Anggota DPS BPRS Binan Finansia Semarang.

Tags: headline utamapilihan editortirai ramadan
ShareTweetSendShareShareScan
Sebelumnya

KPM UNSIQ dan Pemdes Sigedang Gagas Desa Wisata Khusus Anak

Berikutnya

Sejarah Mataram Kuno Lewat Prasasti Canggal hingga Candi Prambanan

suaralama.id

TerkaitBerita

Ini Daftar Profil-Biodata Pemain Film ‘Snow White’ 2025

Oleh Pelangi Karismakristi
22 Maret 2025
0

SL, Jakarta: Film Snow White 2025 menjadi salah satu proyek live action terbaru dari Disney. Kisah klasik ini akan dihadirkan...

Lewis Hamilton Menangi Sprint GP Cina 2025

Oleh Birru Rakaitadewa
22 Maret 2025
0

SL, Shanghai: Lewis Hamilton tampil apik dan meraih kemenangan di Sprint Grand Prix Cina 2025, menandai debut manisnya bersama Ferrari....

Yogyakarta Menjadi Tuan Rumah Konferensi Tekstil Internasional

Oleh Fendi Nurrochman
22 Maret 2025
0

SL, Yogyakarta: Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jimmy Kartiwa Sastraatmaja, melakukan kunjungan ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan...

Kepala Divisi Keimigrasian Dukung Peningkatan Kelas Kantor Imigrasi Wonosobo

Oleh Dwi Junianto
2 November 2023
0

Suaralama.id, Wonosobo - Kepala Divisi Keimigrasian Is Eddy Ekoputranto mengatakan bahwa Kantor Imigrasi Wonosobo terbaik dari segi sarana prasarana dan...

Kemenkumham Himpun Masukan Pembaruan Aturan Tipikor

Kemenkumham Himpun Masukan Pembaruan Aturan Tipikor

Oleh Dwi Junianto
27 Oktober 2023
0

Suaralama.id, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menghimpun masukan dari para pemangku kepentingan guna pembaruan peraturan perundang-undangan terkait pemberantasan...

Berikutnya

Sejarah Mataram Kuno Lewat Prasasti Canggal hingga Candi Prambanan

Please login to join discussion
  • KONTAK
  • REDAKASI
  • COPYRIGHT
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Part of PT Mercusuar Media Utama

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Tidak ditemukan
Lihat semuanya
  • Nasional
  • Daerah
    • Semarang
    • Wonosobo
    • Magelang
    • Temanggung
    • Yogyakarta
    • Purworejo
    • Kebumen
    • Banjarnegara
    • Sukoharjo
    • Kulon Progo
  • Kuliner
  • Mistik
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Properti
  • Perbankan

© 2023 suaralama.id Mercusuar Network .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version