WONOSOBO, suaralama.id – Sebanyak 276 Anak Tidak Sekolah (ATS) kembali siap melanjutkan pendidikannya. Motivasi mereka meneruskan sekolah yakni keyakinan untuk menggapai cita-cita tinggi. Capaian ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak yang melakukan jemput bola ke calon peserta didik.
Salah satunya adalah Abelia Zailatunisa (17) yang akan melanjutkan ke PKBM Al Huda Garung. Dia menjelaskan sempat tidak lanjut sekolah karena faktor kesehatan dan ekonomi.
“Waktu itu saya baru vaksin malah sakit,lalu tidak masuk sekolah lama dan faktor ekonomi juga. Tapi saya mau sekolah lagi agar mendapat ijazah SMA biar bisa kerja, dan saya punya cita-cita jadi polwan,” tutur Abel kepada Suara Merdeka.
Sementara itu
Begitu juga dengan Anida Alfah (14) yang akan melanjutkan pendidikan di PKBM Cemerlang Munggang. Dia mengaku tidak melanjutkan sekolah karena kurang nyaman dengan lingkungan sekolahnya terdahulu. “Saya diberi motivasi oleh PKBM kalau pendidikan penting untuk masa depan, jadi saya lanjut sekolah. Nanti saya ingin menjadi guru,” aku Anida.
Seperti diketahui dari data Kemendikbud pada 2021 jumlah ATS di Wonosobo mencapai 3587 anak. Dari data tersebut dilakukan verifikasi dan validasi sehingga ditemukan jumlah 2505 ATS di Wonosobo.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tono Prihantono menjelaskan pihaknya melakukan upaya bersama-sama hingga ke perangkat desa dan sekolah formal maupun non formal. Mereka melakukan jemput bola ke lapangan dengan, kemudian membuahkan hasil sebanyak 694 anak bersedia kembali ke sekolah.
“Namun hanya 276 yang akan kembali ke sekolah. Hal ini dipengaruhi banyak faktor seperti motivasi, ada yang sudah bekerja, pindah ke luar kota dan telah menikah. Ini masih akan terus jadi konsen kami ke depan,” kata Tono pada saat Kick Off Penanganan Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Wonosobo, Kamis (7/7) di Gedung Sasana Adipura.
Anak-anak tersebut berasal dari seluruh kecamatan se Kabupaten Wonosobo, dari jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK baik pendidikan formal maupun non formal. Para siswa yang akan melanjutkan sekolah diprioritaskan mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu.
“Kami beri mereka beasiswa sampai lulus sekolah dan kami monitoring terus, semoga mereka tidak lagi putus sekolah. Untuk yang belum bersedia, kami akan terus berupaya jemput bola dan memotivasi agar mau sekolah lagi,” ucap Tono.
Sementara itu Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menekankan pada para pendidik agar menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini untuk mencegah para siswa putus sekolah. “Saya optimis 2024 ATS bisa ditekan. Kami juga minta bantuan para orang tua untuk selalu memotivasi anak-anaknya,” pungkas Afif (ang)