PURWOREJO, suaralama.id – Mahasiswa penyandang disabilitas dari Universitas Muhammadiyah Purworejo meraih prestasi tingkat nasional dalam ajang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek RI. Total ada empat proposal mahasiswa UM Purworejo yang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendanaan dan berkompetisi dalam program P2MW.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Budi Setiawan mengatakan bahwa P2MW merupakan kompetisi program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha. Dalam program ini mahasiswa akan mengembangkan usaha mereka melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melaukan pendampingan serta pelatihan (coaching).
“Tahun ini, ada 16 mahasiswa yang memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha melalui program ini. Mereka berkesempatan untuk mengembangkan usahanya melalui program ini. Dari 16 mahasiswa yang lolos dalam program ini, ada 1 kelompok bisnis yang beranggotakan mahasiswa difabel (mahasiswa berkebutuhan khusus),” terangnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (21/7/2022)
.
Kelompok bisnis tersebut diketuai oleh Prisnadela mahasiswa Program Studi Manajemen bersama 3 anggota lainnya, serta Didik Widiyantono sebagai dosen pembimbing. Kelompok ini mengangkat proposal berjudul “Pawon Jamur Denarum Olahan Jamur Praktis dan Higienis”. Kelompok bisnis ini merupakan kelompok usaha yang mengolah jamur sebagai produk makanan.
“Keberhasilan mahasiswa difabel untuk lolos kompetisi kewirausahaan nasional ini menunjukkan ada upaya UM Purworejo dalam pengembangan mahasiswa difabel. Keberadaan Keluarga Mahasiswa Difabel Kamadifa UM Purworejo sangat berperan dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi mahasiswa difabel dalam kegiatan kemahasiswaan,” jelasnya.
Secara khusus, kata Wakil Rektor, UM Purworejo juga membentuk Unit Layanan Konsultasi Mahasiswa dan Disabilitas, yang memberikan layanan konsultasi dan pendampingan mahasiswa difabel. “Dukungan kelembagaan dan prestasi mahasiswa difabel menunjukan komitmen UM Purworejo sebagai kampus yang inklusif dan berkomitmen untuk pengembangan semua kelompok masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan, dalam 2 tahun ini UM Purworejo juga membuka kesempatan disabilitas untuk memperoleh beasiswa melalui program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) Difabel. Mahasiswa Difabel yang dapat mengajukan beasiswa ini harus memenuhi syarat dan sesuai Permen No 46/2017 tentang Penyandang Disabilitas yaitu mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, sensorik, dan atau yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
“Mahasiswa Difabel yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena keterbatasan fisik, emosional, mental, sensorik meliputi tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, gangguan komunikasi, lamban belajar, kesulitan belajar spesifik, gangguan spektrum autis, gangguan perhatian dan hiperaktif,” katanya.
Sementara itu, ada tiga kelompok mahasiswa lain yang juga lolos dalam program ini. Kelompok pertama diketuai oleh Sumiati mahasiswa Pendidikan Fisika bersama 3 anggota lainnya, serta Umi Pratiwi sebagai dosen pembimbing. Kelompok ini mengangkat proposal berjudul “dKetos Bamboo Craft Spesialis Besek Kreasi”.
Kelompok kedua diketuai oleh Ridwan Hidayatullah mahasiswa Teknologi Informasi bersama 4 anggota lainnya, serta Wahju Tlahjo Saputro sebagai dosen pembimbing. Kelompok ini mengangkat proposal berjudul Estu Coffee Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kopi Kabupaten Purworejo.
“Terakhir, kelompok diketuai oleh Sannis Hening Astuti mahasiswa Psikologi bersama 2 anggota lainnya, serta Dyah Panuntun Utami sebagai dosen pembimbing. Kelompok ini mengangkat proposal berjudul Selaras Suai Carry Your Happines,” paparnya.
Dalam pengembangan wirausaha mahasiswa ini, tambahnya, secara khusus akan di dampingi oleh Unit Inkubator Bisnis UM Purworejo. Mereka nantinya akan berkesempatan untuk mengembangkan pemasaran produk mereka melalui market place harga mahasiswa yang telah dikembangkan pihak kampus. (fid)
