WONOSOBO, suaralama.id – Tanah longsor menimpa sebuah bahu jalan di Dusun Sumber, Desa Lumajang, Kecamatan Watumalang. Jalan tersebut merupakan jalur utama menuju Watumalang. Akibatnya jalur tersebut hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan menghambat perekonomian warga. Kalakhar BPBD Wonosobo Bambang Tri mengatakan, tanah longsor terjadi pada Selasa (13/9/2022) sekira pukul 11.00 siang. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur Wonosobo beberapa hari ini.
“Jalan tersebut kini tak bisa dilewati mobil roda empat ke atas, hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Jalur utama menuju Watumalang terhambat,” kata Bambang. Dari kejadian tersebut tak ada korban jiwa. Pihaknya telah memasang BPBD line dan menuju akses jalan dari arah Watumalang dan arah Binangun.
“Kami juga telah melakukan penembelan di selokan yang berlobang, sehingga air tidak masuk ke tanah. Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa,” ucap Bambang. Sementara itu, Kepala Desa Lumajang Waluyo Utomo mengatakan, bahu jalan tersebut sedianya sedang perbaikan akibat longsor pada tahun lalu.
Namun, karena curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan tanah tersebut tak kuat menahan air hujan. Adanya tanah longsor ini, lanjut Waluyo, menghambat laju perekonomian warga. Sebab untuk pengguna kendaraan roda empat harus memutar melalui Kalibeber, Kecamatan Mojotengah. “Jaraknya dua kali lipat. Di sini banyak warga yang berdagang, kan ada pasar juga Binangung sama Welahan. Transportasi jadi terputus,” kata Waluyo yang ditemui di Kantor Desa Lumajang, Rabu (14/9).
Salah satu warga, Bisri (50) mengatakan, dirinya sering melewati jalur tersebut untuk mobilisasi. Dia adalah pedagang nasi jagung dengan menggunakan motor yang dilengkapi dua keranjang di sisi kanan kiri. Bahkan dia merasa was-was melewati jalan tersebut.
“Kemarin saya mau lewat sini juga ragu apakah bisa dilewati atau tidak. Semoga jalannya cepat diperbaiki, karena biasanya saya bawa barang banyak kalau dari atas masih leluasa jalan lebar. Sekarang harus lebih hati-hati dan waspada,” kata Basri yang ditemui di lokasi longsor.
Terpisah, Kabid Bina Marga DPUPR Wonosobo, Afton Riza menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus terhadap penanganan empat titik longsor di Kecamatan Watumalang. Salah satunya yakni di titik terjadinya longsor.
“Kami sedang lalukan galian dengan metode dinding penahan tanah, tapi kemudian terjadi longsor dan dan menimbun hasil galian dan masih menyisakan 3 meter bahu jalan. Jalan kami tutup karena sedang digali, roda empat belum bisa melewatu karena kami khawatir dengan keamanan pekerja,” kata Afton.
DPUPR, lanjut Afton, telah meminta pihak konsultan dan kontarktor untuk mempercepat perbaikan jalan tersebut. Sebab titik ini sangat penting untuk aktivitas perekonomian warga. “Kami minta ada percepatan khusus di titik ke empat ini. Target selesai pengerjaan selama 35 hari,” tutup Afton. (ang)