WONOSOBO, suaralama.id – Prevalensi angka stunting di Wonosobo kini tercatat pada angka 14,4 persen. Program Gotong Royong untuk Atasi Stunting (Gor Rong Unting) diharap efektif untuk menurunkan lagi jumlah stunting. Penanganan stunting di tiap wilayah berbeda-beda.
Ketua Tim Penggerak PKK Wonosobo Dyah Retno Sulistyowati menjelaskan, Presiden Jokowi telah mengamatkan angka prevalensi stunting harus mencapai 14 persen pada 2024. Kini angka stunting di Wonosobo berada pada 14,4 persen.
“Pada tahun 2021 angka stunting kita di angka 20,22 persen. Artinya angka stunting di Wonosobo turun sekitar 5,5 persen,” papar Dyah pada saat Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Kamis (20/10) di Gedung Sasana Adipura.
Dyah menambahkan, pihaknya telah menyusun program Gotong Royong untuk Atasi Stunting (Gor Rong Unting) supaya jumlah stunting di Wonosobo lebih menurun. Program tersebut menurut Dyah berbasis pada kerja keras, kerja cerdas dan kerja cepat.
Dikatakan Dyah penanganan stunting di tiap wilayah memiliki situasi dan kondisi berbeda. Maka dari itu, peran perempuan didorong lebih aktif dengan meningkatkan program kerja yang berkualitas.
“Dalam penanganan stunting, tiap wilayah punya karakteristik yang berbeda. Saya yakin, melalui rapat konsultasi ini akan menghasilkan persamaan persepsi dan langkah dalam menentukan strategi bersama secara terpadu dan terintegritas pada tiap jenjang,” kata Dyah.
Tak hanya itu saja, Dyah juga menyebutkan soal rendahnya rata-rata lama sekolah, tingginya kekerasan anak dan perempuan, pelecehan seksual. Selain itu juga soal rumah yang belum memiliki jamban sehat bagi keluarga.
“Mari kita optimalkan peranan posyandu, optimalkan juga kader pendamping ibu hamil sehingga akan menekan angka kematian ibu dan bayi. Akses kesempatan keterampilan bagi perempuan diperluas lagi, serta sosialisasikan hatinya PKK untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dengan cara pemanfaatan lahan sekitar,” imbuh dia.
Pada saat yang sama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan kegiatan tersebut diharapkan menjadi ruang bagi Tim Penggerak PKK untuk memberikan bimbingan, pembinaan dan fasilitasi kepada Tim Penggeak PKK Kecamatan. Sehingga dapat bersinergi, terarah dan terpadu dalam mengelola program kegiatan yang ada.
“Saya harap akan semakin menguatkan peran PKK dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin dinamis, seperti penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan dini dan anak putus sekolah,” pungkas Afif.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan hadiah pelaksana terbaik lomba posyandu Tingkat Kabupaten Wonosobo Tahun 2022. Juara 1 diraih Posyandu Widodo 2 dari Desa Gondang Watumalang, Juara 2 Posyandu Cakra Baskara 3 dari Desa Kalidadap Wadaslintang, dan Juara 3 Posyandu Bima Sakti 3 dari Desa Kembaran Kalikajar. (ang)