NASIONAL, Suaralama.id – Memasuki tahun 2022, diprediksi ada beberapa jenis usaha yang akan menjadi lebih populer. Bahkan, sektor usaha ini dipercaya akan menggantikan beberapa gaya dan pola bisnis yang telah ada sebelumnya. Dirangkum dari Forbes, berikut tren bisnis yang akan booming di 2022:
1. Bisnis berkelanjutan
Sustainable business atau bisnis berkelanjutan adalah usaha yang memikirkan dampak yang terjadi di masa depan. Terutama dampak yang ditimbulkan pada lingkungan di masa depan. Ciri utama organisasi yang bergerak dibidang ini memiliki visi misi berusaha untuk menghilangkan atau mengurangi dampak lingkungan saat melakukan bisnis.
Dekarbonisasi rantai pasokan adalah cara yang sering dilakukan untuk memulai bisnis berkonsep berkelanjutan. Namun, beberapa bisnis yang berpikiran maju akan mencari di luar rantai pasokan. Cara itu untuk meningkatkan keberlanjutan di semua operasi bisnisnya. Kekuatan terbesar bisnis keberlanjutan adalah ketahanan bisnis yang di buat. Ketahanan berarti mampu beradaptasi dan bertahan untuk jangka panjang. Di tahun 2022, konsep bisnis ramah lingkungan ini akan sangat cocok dijalankan.
2. Keseimbangan manusia dan AI
Robot dan sistem kecerdasan buatan (AI) semakin mumpuni dalam melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Bahkan terkesan kini, manusia seakan kalah saing dengan robot yang lebih dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan. Tapi apakah ini artinya pekerjaan manusia akan tergantikan oleh mesin?
Kondisi ini memang membuat membuat para pengusaha memiliki beberapa pertanyaan seperti bagaimana menemukan keseimbangan antara mesin cerdas dan kecerdasan manusia? Peran apa yang harus diberikan kepada mesin? Peran mana yang paling cocok untuk manusia? Pertanyaan yang kemudia melahirkan ide konsep bisnis yang memadukan AI dan juga manusia.
Memasuki tahun 2022, bisnis yang menyeimbangkan kolaborasi antara AI dan manusia justru akan semakin meningkat. Terutama ketika kondisi dimana masih ada keterbatasan pertemuan antar manusia di tengah pandemi yang belum berakhir. Sehingga yang dibutuhkan ke depannya adalah mereka yang mampu bekerja berdampingan dengan teknologi.
3. Melibatkan pekerja paruh waktu
Banyaknya generasi muda yang memasuki dunia kerja, cara bekerja juga berubah mengikuti era baru. Bisnis dengan melibatkan pekerja paruh waktu dan kontrol dari jarak jauh akan lebih digandrungi di 2022. Dalam buku The Human Cloud, Matthew Mottola dan Matthew Coatney berpendapat bahwa pekerjaan penuh waktu tradisional akan menjadi sesuatu dari masa lalu.
Banyak bisnis beralih untuk mempekerjakan orang berdasarkan kontrak dari jarak jauh. Ini artinya, pasar tenaga kerja semakin global, sehingga dituntut kompetensi yang tinggi dari para pencari kerja, juga para pengusaha dalam menemukan talenta-talenta baru terbarik.
4. Organisasi lebih datar dan lebih gesit
Secara tradisional, organisasi bisnis sangat hierarkis dan kaku dalam strukturnya. Tapi di tahun 2022 itu akan berubah mengikuti zaman. Beberap pemimpin bisnis telah menyadari perlunya struktur yang lebih datar dan lebih gesit di era saat ini. Hal ini akan memungkinkan bisnis untuk dengan cepat mengatur ulang tim dan merespons perubahan.
Konsep bisnis ini juga merupakan respons terhadap sifat pekerjaan yang dinamis, yang mudah berubah, khususnya menjamurnya pekerja lepas dan jarak jauh. Ini adalah zaman struktur organisasi yang lebih datar, seperti komunitas fleksibel daripada struktur piramida top-down.
5. Keaslian
Dari sisi konsumen, perubahan terus terjadi sejak pandemi bergejolak. Konsumen saat ini mencari hubungan yang lebih bermakna dengan sebuah brand. Dan kebutuhan akan koneksi ini telah memunculkan “keaslian” sebagai tren bisnis tersendiri. Keaslian dari sebuah brand membantu membina hubungan antarmanusia.
Hal itu karena konsumen senang melihat merek menampilkan kualitas manusia seperti kejujuran, keandalan, empati, kasih sayang, kerendahan hati, bahkan mungkin sedikit kerentanan dan ketakutan. Konsumen ingin merek dan pemimpin untuk peduli tentang masalah di sekitar dari sekedar menghasilkan keuntungan. (pur)