MAGELANG, suaralama.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Magelang mendorong perusahaan untuk mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk para pekerja rentan, terutama disabilitas.
Sebab, banyak pekerja rentan yang belum memiliki jaminan dari risiko pekerjaan.
Kepala BPJamsostek Cabang Magelang, Budi Pramono mengatakan, perusahaan tidak salah jika dana CSR dialihkan untuk mendanai iuran peserta BPJamsostek.
Caranya dengan mendaftarkan mereka menjadi peserta BPJamsostek yang iurannya ditanggung setiap bulannya.
“Perlindungan terhadap mereka selama ini tidak ada, padahal setiap pekerjaan ada risikonya.
Bagaimana risiko itu kita ambil alih dengan membantu mendaftarkan dan membayarkan iuran mereka sebagai peserta BPJamsostek,” ujarnya di sela acara Ngopi Senja (Ngobrol Pagi Seputar Jaminan Sosial), kemarin.
Dia menuturkan, sudah ada perusahaan yang mulai memberikan CSR untuk pekerja rentan.
Bulan ini, ada 30 disabilitas yang menerima bantuan jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) dari dua perusahaan perbankan, yakni BNI dan BSI.
Di sisi lain, ada 300-an disabilitas yang butuh bantuan.
“Kami juga melihat ada 25.000 potensi pekerja informal di Kota Magelang, namun yang terdaftar baru 21.000 jiwa.
Tersisa 4.000-an pekerja informal yang belum terdaftar sebagai peserta,” katanya.
Budi mengaku, optimistis cakupan peserta BPJamsostek di wilayah kerjanya akan tumbuh.
Terutama dari kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Hal ini imbas positif dari kebijakan baru, yang mana para UMKM yang akan mengajukan kredit usaha rakyat (KUR), wajib menjadi peserta BPJamsostek,” jelasnya.