SUARALAMA.ID, Yogyakarta: Tak lengkap rasanya saat lebaran tidak menghias meja dengan berbagai macam jajanan dan makanan berbagai rupa. Di antara yang bisa menjadi pilihan adalah makanan tradisional. Seperti gatot dan thiwul. Makanan yang terbuat dari singkong ini, dulunya merupakan makanan pokok masyarakat pedesaan, kini bisa hadir sebagai pilihan takjil dan hidangan penutup yang unik.
Gatot dan thiwul meskipun sama-sama terbuat dari singkong, memiliki perbedaan dalam proses pembuatannya. Gatot terbuat dari singkong yang dikeringkan dan difermentasi. Sedangkan thiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan dan diolah menjadi tepung. Keduanya memiliki rasa yang khas, sedikit manis dengan tekstur yang kenyal.
“Kami sengaja menghadirkan kembali gatot dan thiwul. Selain itu ada klepon, cenil, sawut di meja lebaran tahun ini, sebagai bentuk pelestarian budaya kuliner tradisional. Selain itu, kami ingin mengenalkan kembali makanan ini kepada generasi muda,” ujar Eko yang akrab dipanggil kang Eko, yang memiliki usaha UMKM Thiwul Manis Kang Eko saat ditemu RRI, Rabu (19/3/2025) di lapaknya yang berada di jalan Jambon Yogyakarta.