PURWOREJO, suaralama.id – Demi keselamatan dan ketertiban dijalan raya, Polres Purworejo melalui Satlantas tanamkan sikap tertib lalu lintas kepada para siswa.
Siswa yang sudah diperbolehkan memakai kendaraan bermotor juga diajak untuk menggunakan kendaraan yang standar dan tidak menggunakan knalpot bersuara bising. Seperti yang telah dilakukan di SMK TKM Tamansiswa Purworejo.
Puluhan siswa diberikan pengetahuan seputar keselamatan dan aturan yang harus dipatuhi dalam berlalu lintas di jalan raya.
Iptu Eko Rosdianto, Kanit Kamsel Satlantas Polres Purworejo mengatakan, pemberian materi lalu lintas kepada siswa dilakukan untuk menegakkan PKS (Patroli Keamanan Sekolah) di lingkungan sekolahan. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari.
“Hari pertama untuk SMK TKM adalah teori, yang kedua adalah praktek di jalan raya,” ungkapnya saat ditemui pada sela-sela pemberian materi kepada siswa, di SMK TKM Tamansiswa Purworejo, Kamis (13/1).
Materi yang diberikan, lanjutnya, adalah 12 gerakan lalu lintas. Gerakan tersebut diantaranya bagaimana menjalankan, memberhentikan dan mempercepat pengendara. Praktek lapangan dilakukan di jalan raya dekat sekolahan yang digunakan untuk penyeberangan siswa.
“Kegiatan ini juga dilakukan agar para siswa tertib dalam berlalu lintas, perwakilan siswa yang diberikan materi nantinya juga diharapkan memberikan contoh kepada siswa lainya, gerakan 12 itu juga nanti akan dipraktekkan langsung di jalan raya,” jelasnya.
Para siswa SMA/SMK juga diberikan himbauan agar menggunakan kendaraan yang standar dan tidak di modifikasi. Terutama pada knalpot, pengendara dilarang menggunakan knalpot bersuara keras.
“Dari Polda Jateng, sudah tahu sendiri bahwa knalpot brong sekarang dilakukan penindakan, tidak ada ampun untuk mereka, motor langsung kita kandangkan, jadi agar mereka (siswa) tahu tertib berlalu lintas dan rambu-rambu, serta kendaraan itu harus tertib,” ungkapnya.
Kepala SMK TKM Tamansiswa Purworejo, Ki Gandung Ngadina menjelaskan, kegiatan yang diikuti 30 siswa ini adalah salah satu program sekolah untuk penegakan pengamanan sekolah.
Program ini adalah program tahunan yang dilakukan sebanyak dua kali selama setahun bekerjasama dengan Satlantas Polres Purworejo.
“Yang ingin kami capai adalah penanaman ketertiban dan kedisiplinan kepada siswa, paling banyak peserta dari kelas 10, untuk regenerasi kedepan dalam pengamanan sekolah,” jelasnya.
Kedepan, tambahnya, setelah adanya pemberian materi oleh pihak kepolisian, pengamanan sekolah akan terus dilakukan mandiri oleh para siswa. Para siswa setiap pagi akan bergantian menjadi petugas penyeberangan di jalan raya dekat sekolah.
“Jadi nanti tidak berhenti disini, kedepan setiap pagi ada 5 siswa yang harus berangkat lebih pagi untuk jadi petugas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Polres Purworejo,” terangnya. (fid)