MAGELANG, Suaralama.id – Potensi bisnis properti di eks Karesidenan Kedu, khususnya di Kota/Kabupaten Magelang cukup tinggi. Meski dalam situasi pandemi covid-19 dan daya beli masyarakat menurun, namun permintaan unit rumah masih tetap ada, baik rumah komersial (nonsubsidi) maupun subsidi.
Namun, kata sekretaris REI Komisariat Kedu Fajar Ali, pengajuan calon debitur untuk mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan justru malah sangat sulit. Ia mencontohkan, jika developer mengajukan akhad kredit sebanyak 20 calon debitur, paling-paling yang disetujui bank hanya dua atau tiga debitur.
Menurut Fajar, dalam situasi seperti ini, mestinya hal itu tidak boleh terjadi. Ia mengatakan, kalau developer tidak bisa menjual rumah, perekonomian akan mandek. Sebaliknya, jika bisa berjualan rumah maka buruh bisa bekerja, kontraktor bisa bangun perumahan, matrial bahan bangunan laku, dan perbankan bisa menyalurkan KPR. (yan)