YOGYAKARTA, suaralama.id – World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta menarik 21.492 ember yang berisi telur nyamuk berwolbachia.
Ember-ember tersebut selama ini berada di rumah warga dan fasilitas umum di wilayah Kabupaten Sleman. Tim menarik ember karena populasi persentase Wolbachia telah mencapai lebih dari 60 persen sejak enam bulan lalu.
Diagnostic Team Leader WMP Yogyakarta, dr Eggi Arguni SpA (K) PhD mengungkapkan dari hasil pengamatannya menunjukkan saat ini secara akumulasi nyamuk mengandung Wolbachia di Sleman telah berkembang baik dan stabil di persentase tinggi.
”Nyamuk yang mengandung Wolbachia akan terus berkembang secara alami pada proporsi yang tinggi,” ujar Eggi.
Ia menjelaskan telah melakukan penelitian Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) yang menggunakan metode Randomised Controlled Trial di Kota Yogyakarta. Hasilnya, Wolbachia terbukti efektif menurunkan 77 persen kasus dengue dan menurunkan 86 persen kasus dengue dalam perawatan di rumah sakit.
Tetap Waspada
Namun demikian, potensi adanya kasus DBD dan penyakit lain akibat vektor nyamuk masih ada. Ia minta warga tetap waspada dan melanjutkan program penanggulangan DBD yang sudah berjalan. Program itu seperti pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 4M plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan program lainnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa SE menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam program Si Wolly Nyaman. Sebanyak 13 kapanewon, 20 Puskesmas, 39 kelurahan telah berpartisipasi pada implementasi teknologi Wolbachia tersebut.
”Ada sekitar 3.000 kader kesehatan yang secara rutin melakukan penggantian isi ember dan masyarakat Sleman yang aktif berpartisipasi,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr Cahya Purnama MKes berharap program nyamuk mengandung Wolbachia dapat menurunkan kasus DBD secara signifikan. Ia juga minta masyarakat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Penulis: Agung PW
Editor: Rizaldo