SEMARANG, suaralama.id – Satpol PP kembali gencarkan operasi protokol kesehatan di Kota Semarang karena kasus Covid-19 di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang kembali melonjak.
Pihaknya tak segan memberikan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan yakni sanksi fisik push up berupa 20 kali. Hanya saja, kondisi hujan yang mengguyur saat operasi protokol kesehatan di Pasar Tradisonal membuat tidak kondusif untuk memberikan sanksi.
“Kami tidak ada sanksi denda. Sudah saya sampaikan ke pak wali kebijakan nyapu pasar tidak tekan karena luas. Tadi malam, remaja tiga orang kami suruh push up. Hari ini di pasar karena pengap jadi ada yang maskernya diturunkan ke bawah,” katanya saat melaksanakan sidak prokes di Mal Paragon, beberapa waktu yang lal.
Tim gabungan yakni Satpol PP Kota Semarang bersama Satpol PP Provinsi Jawa Tengah melakukan operasi protokol kesehatan di pasar tradisional yakni di Pasar Karangayu dan pusat perbelanjaan Mal Paragon.
Kepala Satpol PP Provinsi Kota Semarang, Fajar Purwoto mengungkapkan, jika penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional memang belum 100 persen , tapi baru 90 persen. Namun, saat dilakukan swab di pasar tradisional hampir seluruhnya negatif.
Pihaknya meminta agar warga tetap patuh prokes, sementara pengusaha juga terus mengingatkan karyawan tokonya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dari pemerintah tidak mau ekonomi terpuruk karena Covid-19 makanya para pengusaha diberi kebebasan untuk tetap menjalankan usaha tapi kami minta tetap melakukan prokes dengan tertib,” ucapnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Budi Santoso mengakui masih menjumpai masyarakat abai protokol kesehatan terutama di pasar tradisional.
Masih ada beberapa pembeli maupun pengunjung pasar yang tidak memakai masker. Ada pula pedagang yang tidak memakai masker dengan benar yakni hanya dipakai hingga dagu.
“Kami mengingatkan kembali pandemi belum berakhir, sekarang meningkat. Kami ingatkan kembali dari sisi prokes,” katanya.
Sedangkan di pusat perbelanjaan, menurut Budi, penerapan protokol kesehatan sudah cenderung lebih baik dibanding di pasar tradisional.
“Untuk di mal cenderung sudah bagus dari mulai masuk mal sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi kemudian ada petugas yang mengingatkan kemudian yang mengatur alur masuknya hingga mengukur suhu dan menyemprotkan hand sanitiser ada petugas sendiri,” tuturnya.
Budi juga menghimbau kepada masyarakat Kota Semarang untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kami ingatkan masyarakat di semua pusat keramaian terutama di pasar-pasar tetap patuh prokes. Saya juga terima kasih kepada GM Mall yang terus mengingatkan pengunjung dan penjual di tenant untuk mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.