SEMARANG, suaralama.id– Tanggal 23 Februari 2022, Satpol PP Kota Semarang menegaskan bakal membongkar 190 Lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di Sepanjang Jalan RM Hadisoebeno, Mijen Semarang.
Camat Mijen Didik Hartono mengatakan rencana pelebaran jalan karena saat ini wilayah tersebut kerap terjadi kemacetan. “Kalau pagi itu wilayah ini macetnya luar biasa,” jelas Didik.
Camat Didik menyebut sudah berulangkali beraudiensi dengan pedagang terkait pelebaran jalan dan pembongkaran Lapak.
Pembongkaran dilakukan karena adanya rencana pelebaran jalan. Hal itu disampaikan Satpol PP Kota Semarang bersama perangkat Kecamatan Mijen dan TNI/Polri melakukan sosialisasi terkait penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) sepanjang Jalan Hadi Soebeno, Kecamatan Mijen, Senin (14/2).
Dalam sosialisasi, Satpol PP menegaskan pembongkaran dilakukan di lapak berukuran kurang lebih dua meter dari badan jalan. 190 Lapak itu yang berdiri di pertigaan Pasar Ace hingga depan Kantor Kecamatan Mijen.
Pedagang pun diberi waktu membongkar secara mandiri mulai hari ini hingga tanggal 22 Februari mendatang. Namun apabila sampai batas waktu tak kunjung dibongkar, maka Satpol PP akan membongkar dengan menggunakan alat berat.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan rencana pelebaran jalan sekaligus pembongkaran telah dirapatkan bersama Pihak Perhutani dan Kecamatan Mijen. Adapun pembongkaran lapak yang dimaksud yakni bagian teras lapak yang menjorok ke badan jalan
“Para pedagang ini seenaknya sendiri menambah ruang dekat jalan raya. Mulai hari ini sampai tanggal 22 kita persilahkan bongkar sendiri. Kalau sampai tanggal 22 belum dibongkar, tanggal 23 kita bakal datang untuk ratakan lapak,” kata Fajar.
Fajar menuturkan di wilayah itu ada 190 PKL yang beroperasi. Itu pun tak ada izin resmi di Pemkot Semarang alias liar.
“Ini sama sekali tidak bayar retribusi. Tidak bayar ke Perhutani maupun Dinas Perdagangan Kota Semarang. Hak kamu untuk tertibkan,” jelasnya.
Salah seorang pedagang bernama Joko Setiawan mengaku sudah diberitahu akan adanya pelebaran jalan dan rencana pembongkaran lapak. “Dua minggu lalu saya sudah diberitahu soal hal ini,” kata Joko.
Ia mengaku tak mempermasalahkan sebagian lapaknya terdampak pelebaran jalan. “Ya bagus sih ada himbauan bongkar sendiri biar engga ada kerusakan barang,” terangnya.
Penulis: Yusril