WONOSOBO, Suaralama.id – Jalan tanjakan yang mereka bicarakan itu disebut Jalur Tengkorak oleh orang-orang. Hal itu disebabkan karena pada jalur tadi sering terjadi kecelakaan. Sebutan lainnya ialah redline. Menurut sesepuh pasar Kertek, Hadi peristiwa di Jalur Tengkorak Wonosobo itu berhubungan dengan hal-hal tak kasatmata.
“Dari jembatan yang di sana, sampai pertigaan yang pasar di bawah. Itu memang warnanya merah. Banyak darah yang saya lihat,” katanya.
Berdasarkan frekuensi yang dia lihat, ada 20-30 kasus kecelakaan besar yang terjadi dalam satu tahun di sana.
Dia bercerita bahwa kecelakaan itu tidak terjadi pada sebarang alat transportasi, melainkan seperti dipilih oleh sosok tak terlihat. “Kebanyakan truk. Truk di sini bukan yang mengangkut bahan bangunan, tetapi lebih kayak sembako, terus sayuran, palawija gitu,” ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa kriteria pengemudi yang menjadi sasaran gangguan makhluk gaib. Salah satunya adalah pengemudi yang mengantuk ketika berkendara pada malam hari. Selain itu, pengemudi yang memakai handuk berwarna putih dianggap sebagai tanda.(ad)