PACITAN, Suaralama.id – Jika dilihat dari luar, tak ada sesuatu yang aneh di Gua Kalak. Gua yang berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo ini seperti gua purba pada umumnya. Stalagtit dan stalagmit berwarna putih dan keberadaan burung Sriti terbang liar jadi pemandangan unik bagi pengunjung.
Tetapi aura magis akan sangat terasa ketika masuk ke dalam gua Kalak. Suasana di gua ini tampak sepi dan udara terasa begitu dingin. Gua Kalak dikenal menjadi lokasi spiritual sejak zaman Majapahit. Bahkan petinggi RI juga pernah menjamah tempat ini.
“Menurut cerita almarhum kakek saya, Raja Brawijaya pernah bertapa di sini (Gua Kalak). Lah Brawijaya ke berapa, saya ndak tahu,” tutur Tugiman Manrejo (80), juru kunci Gua Kalak.
Tidak itu saja. Sejumlah tokoh penting pemerintahan juga diyakini pernah datang ke tempat itu. Sebut saja proklamator RI Ir Soekarno dan Presiden Soeharto. Hanya saja Tugiman tak tahu pasti tujuan kedatangan mereka. Pun tak ada bukti otentik yang tersisa.
“Kalau ndak salah Pak Harto rawuh (Datang) ke sini tahun 1972. Juru kuncinya masih kakek saya (Mbah Salimin),” tambah pria sepuh yang mengenakan baju hitam tanpa kancing itu.
Tugiman mengatakan kala itu usianya masih remaja. Namun dirinya sudah mulai diajari sang kakek menjadi juru kunci. Dirinya masih ingat betul momen kehadiran Soeharto, presiden kedua RI tersebut. Pak Harto datang dengan pengawalan ketat.
Jalan desa yang biasanya sepi mendadak dipadati belasan kendaraan jenis jip. Rata-rata berpenumpang empat orang. Rombongan tiba sore hari. Iring-iringan baru meninggalkan lokasi pagi hari berikutnya.
“Pak Harto masuk jam 5 sore dan dan baru keluar hari berikutnya sekitar jam 7 pagi. Beliau duduk di situ sendirian. Yang lain menunggu di luar,” kata Tugiman mengaku tak tahu apa yang dilakukan Soeharto selama di dalam gua. (Det/kim)