PURWOREJO, Suaralama.id – Empat pencuri mesin traktor bantuan dari pemerintah milik sejumlah petani di Purworejo berhasil ditangkap. Pelaku pencurian berhasil diamankan oleh Polres Purworejo pada Rabu (1/9) lalu. Hasil curian diketahui dijual oleh para pelaku seharga 6 juta tiap unit dan uangnya digunakan untuk berfoya-foya. Atas perbuatannya tersebut para pelaku terancam hukuman kurungan maksikmal 7 tahun.
Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Agus Budi Yuwono mengemukakan, kebiasaan para petani menyimpan traktor bantuan dari Kementerian Pertanian itu di sawah dengan cara diikat rantai dimanfaatkan oleh para pencuri. Dalam menjalankan aksinya, mereka memisahkan mesin diesel dengan kerangka traktor dengan menggunakan kunci pas. Jadi yang mereka curi adalah mesin traktornya.
“Awal mula kasus ini adalah laporan dari korban bahwa, pada hari Senin (12/4) lalu kehilangan mesin diesel merk Kubota penggerak traktor tangan yang ditinggalkan oleh operatornya di tempat parkir Terminal Bus Purworejo sore sebelumnya,” kata Kasat Reskrim dalam jumpa pers di halaman Mapolres, Jumat (3/9).
Tersangka yang berhasil diamankan, ungkap Kasat Reskrim, adalah Panser Edi Wibowo (31) yang diduga berperan sebagai otak dan pemimpin komplotan, Luky Lumintang (19), Indra Arya Putra (19) dan Bagus Dikampung (19). Mereka mengaku telah berhasil menggasak empat unit mesin diesel dan telah dijual ke pembeli.
Dalam melancarkan aksinya, mereka mengendarai mobil rental yang kini ikut disita petugas sebagai barang bukti. “Tiap unit dijual seharga Rp6 juta,” imbuh Kasat Reskrim.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, penyidik menjerat para tersangka dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara. “Barang bukti yang diamankan adalah satu unit mesin traktor, dua buah kunci ring, dua buah kunci pas dan satu unit mobil,” tambah Kasat Reskrim.
Sementara itu, tersangka Panser mengaku bahwa uangnya ia bagi dengan teman-temannya. Dengan enteng, pria yang sehari-hari bekerja di tambak udang Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi ini mengaku uangnya habis untuk kebutuhannya sehari-hari dan untuk bersenang-senang bersama ketiga pencuri lainnya.
“Biasanya saya jual lewat online, lalu lanjut lewat chat WA. Untuk cari target saya naik motor muter-muter, kalau sudah dapat saya telpon teman-teman, mereka mau,” jelas Panser. (fid)