KEBUMEN, suaralama.id – Tuntutan agar SK Inpassing turun pada tahun 2021 ini terus bergulir. Para guru yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi Non Inpassing (FGSNI) melakukan audiensi secara maraton dengan pihak terkait dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat pusat.
“Ya, pergerakan kami dari Kebumen dan terus bergulir di daerah-daerah Se-Indonesia hingga pusat,” kata Ketua Umum FGSNI Pusat, Agus Mukhtar kepada Suara Merdeka usai beraudiensi dengan sejumlah Fraksi DPR RI di Jakarta, Kamis (18/11).
Agus Mukhtar yang asli Mirit, Kebumen itu menyebut sejumlah Fraksi DPR RI yang ia temui bersama 15 perwakilan FGSNI dari berbagai daerah di Indonesia, yakni Fraksi PKS dan Fraksi Demokrat. Tampak Wasekjen FGSNI Evi Johariyah.
Sebelumnya, perwakilan FGSNI di masing-masing daerah telah beraudiensi dengan pihak terkait di tingkat provinsi dan kabupaten. Untuk Jawa Tengah, audiensi yang juga diikuti Agus Mukhtar, dilakukan bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan Kabag TU Kemenag Jateng Drs H Fajar MPd pada 5 November 2021.
Selain itu beraudiensi dengan pihak terkait pada provinsi lainnya di Indonesia. Seperti audiensi pada 9 November 2021 bersama Kabid Penma Kemenag Wilayah Jawa Barat, Yusuf Umar.
Tuntutan yang disampaikan pun terus bergulir dengan melakukan audiensi hingga pusat. Dikatakan Agus Mukhtar, perjuangan menuntut SK Inpassing agat turun tahun ini terus dilakukan.
“Di DPR pusat kami sempat ditemui perwakilan dari Fraksi Demokrat, Lasmi
Indaryani dari Dapil Banjarnegara, Kebumen dan Purbalingga serta Muslim dari Aceh,” terang Agus Mukhtar. Selain itu ditemui perwakilan dari Fraksi PKS, Amin AK dan Agung Budi Santoso.
Mereka berjanji akan menyampaikan aspirasi dari para guru yang tergabung dalam FGSNI ke Komisi VIII DPR RI. Menurut Agus Mukhtar, ada sebanyak 177 ribu guru sertifikasi non inpassing yang membutuhkan SK Inpassing untuk peningkatkan kesejahteraannya.
“Tuntutan tersebut pada puncaknya nanti akan kami sampaikan kepada Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) pada Kemenag RI agar SK Inpassing turun tahun ini,” ucap Agus Mukhtar yang berencana datang ke Jakarta menggunakan 20 bus sekitar akhir November. (rif)