MISTIK, suaralama.id – Korea memang sangat kental dengan tradisi dan budaya yang unik. Bahkan kearifan lokal negeri Ginseng itu juga disebarkan melalui serial drama atau layar lebar. Film-film produksi Korea banyak diminati masyarakat seantero dunia karena menawarkan alur cerita yang apik.
Salah satu genre film paling populer adalah horor. Jika di Indonesia hantu perawan diceritakan dalam kisah tali pocong perawan, di Korea hantu ini disebut Cheonyeo Gwishin. Menurut mitologi Korea hantu ini adalah sesosok manusia yang meninggal ketika dirinya masih gadis. Karena belum sempat merasakan pernikahan, hantu Cheonyeo Gwishin gentayangan dan mengganggu keluarga atau warga sekitar dengan rasa dendam dan amarah.
Masyarakat Korea meyakini, wujud hantu Cheonyeo Gwishin berambut panjang dengan balutan pakaian adat putih yang menutup hampir seluruh tubuhnya. Rambut hantu ini panjang terurai karena berdasarkan tradisi Korea hanya wanita yang sudah berkeluarga yang boleh mengikat rambut ke atas.
Kewajiban wanita Korea adalah melayani sang ayah, suami dan para putranya. Jika ia meninggal lebih dahulu sedangkan kodratnya tersebut belum dijalankan, wanita itu akan dikutuk di bumi menjadi arwah gentayangan. Oleh karena itu dia juga kerap mengusik kehidupan pasangan suami istri agar hidupnya tak tenang seperti dirinya.
Salah satu cara agar arwah hantu Cheonyeo Gwishin tenang dan damai yakni menggelar pernikahan arwah antara Cheonyeo Gwishin dan Chonggak Gwishin. Hantu Chonggak Gwishin merupakan hantu jejaka yang meninggal sebelum menikah. Pernikahan dilakukan supaya kedua arwah damai dan tidak mengusik masyarakat sekitar. (zal)