SUKOHARJO, suaralama.id – Merebaknya klaster sekolah di Sukoharjo membuat pihak Sekolah mengantisipasi penyebaran Virus di sekolah salah satunnya menggandeng Binda Jateng untuk menggelar vaksinasi tahap dua di tiga sekolah, SDIP Al Madinah, SD Singopuran 01, SD Ngadirojo 01,Pada senin (07/02/22).
Dalam kesempatan tersebut ,Kepala Sekolah Muhammad Muslih menjelaskan, hari ini rangkaian vaksin nasi dari tahap 1 sehingga dilanjutkan vaksin ke dua ini segera dilakukan menginggat klaster sekolah sudah mulai di temukan di Sukoharjo, melihat hal tersebut langkah percepatan vaksinasi juga dilakukan.dengan melibatkan stakholder terkait mulai dari Binda Jateng, Puskesmas serta pihak Sekolah.
‘’Saat ini ada 570 siswa yang ikut dalam vaksinasi tahap dua ini mulai dari kelas enam, sehingga jika ada aturan pemerintah tentang pembelajaran akan mengikutinya, semisal pembelajaran akan dilakukan bertahap 50 persen saja atau secara daring PJJ (pembelajaran jarak jauh),’’ katanya.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, terus mengejar cakupan vaksinasi massal anak, pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di 9 (Sembilan) wilayah Kabupaten, Kota di Prov Jateng dengan target peserta vaksin dalam kesempatan ini sebanyak 14.000 dosis..
Dalam kesempatan tersebut,kabinda jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto menjelaskan, Jenis vaksin yang dipergunakan bagi anak, pelajar yaitu jenis sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM untuk dipergunakan bagi anak , pelajar usia 6 – 11 tahun, sementara untuk masyarakat secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan.
“Adapun lokasi vaksinasi meliputi, Kota Magelang, Kab Kebumen, Temanggung, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Kudus, Demak,dan Grobogan”. Ujar Kepala BIN Daerah (Binda) Jawa Tengah Brigjen TNI Sondi Siswanto.
Sehiangga Binda jateng dalam kesempatan ini, mendirikan 9 sentra vaksinasi di kabupaten,kota. Adapun wilayah dengan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun meliputi, Kota Magelang, Kab Kebumen, Temanggung, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Kudus, Demak,dan Grobogan dengan target 10.000 dosis.
Lalu Vaksinasi Booster di Kota Magelang, Temanggung, Sukoharjo, Kudus, Demak,dan Grobogan dengan target 2.200 orang tervaksinasi. Selain itu, untuk DTD ada di Kota Magelang, Kudus,dan Grobogan dengan target 1900 dosis vasin tersalurkan.
Mengingat adanya kecenderungan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat yang cenderung menurun. Pemerintah tetap terus mengingatkan kembali pentingnya protokol Kesehatan untuk menekan kasus virus Omicron yang terus bertambah dan mayoritas kasus atau yang terinfeksi virus ini berasal dari luar negeri.
Melihat kondisi itu, Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak berpergian keluar negeri terlebih dahulu, disamping tetap membatasi aktivitas di luar rumah. Ini semua sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo mengenai langkah dan upaya pemerintah Indonesia menghadapi virus omicron atau Pandemi Covid-19.
Sedangkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa hal ini membuktikan bahwa pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun aman dan sifatnya cenderung ringan serta mudah diatasi.
Penulis: Naharuddin