WONOSOBO, suaralama.id – Menyusun kata dan mengolah data jadi laporan peristiwa terkini sudah seperti camilan tiap hari Edy Purnomo beberapa tahun silam. Karirnya terus melesat berkat dedikasi dan pola kerja sporadis yang dia tunjukkan saat berkiprah di beberapa perusahaan.
Edy sapaan akrabnya, memang sudah berkawan lama dengan buku bacaan dari beragam kategori. Buku-buku itu jadi ladang inspirasi untuk membuat beberapa karya. Menyadari menulis adalah keterampilannya paling menonjol, dia terus mengasah kemampuan itu dengan berbagai cara. Di usia relatif masih muda, bapak tiga anak itu memang pandai bersajak.
Saat malam hari dia sering pamer sajak romantis ala pasangan larut asmara di status WA-nya. Tapi kalau pagi sudah tiba penampilannya gahar seperti mau mencakar. Itu sisi lain Edy Purnomo yang sulit dimengerti keluarga, rekan kerja atau bahkan orang-orang terdekatnya.
Pria yang tak pernah bosan menelurkan ide itu kini menjajal tantangan baru dengan menulis novel. Tahun lalu dia selesai menulis novel berjudul “Panggil Aku Irine Saja”. Novel pertama Edy itu membidik kalangan remaja yang kental dengan romansa percintaan. Tak seperti novel dengan genre serupa, novel PAIS ini mencoba mengajak pembaca hanyut dengan tata bahasa menggelitik ala-ala sastrawan.
“Mereka saling berbagi apa yang tak pernah habis untuk dicari..” Begitulah sepenggal kalimat novel karya Edy P Pandjaitan, nama beken Edy yang menempel di sampul novel miliknya. Gimana penasaran sama jalan ceritanya? Novel PAIS bisa dipesan melalui managernya di nomor berikut: 081227999510 (Choty).