WONOSOBO, suaralama.id – Bencana tanah longsor kembali melanda Wonosobo, kali ini terjadi di Dusun Sikunci Desa Jolontoro Kecamatan Sapuran pada Senin (11/4/2022). Longsor sepanjang 100 meter dan tinggi 12 meter ini menyebabkan dua rumah hilang.
Kalakhar BPBD Wonosobo Bambang Tri menjelaskan kronologi peristiwa bermula dari hujan dengan intensitas tinggi menguyur Kecamatan Sapuran sejak sore hingga pada pukul 18.00, sehingga menyebabkan longor pada pembangunan senderan pekarangan milik salah seorang warga setempat. Menurut Bambang, konstruksi spek bangunan tersebut kurang berkuliatas dan pondasinya tidak terlalu dalam.
“Di pekarangan tersebut sedang dibangun pagar keliling dan tengah dilakukan perataan tanah memakai alat berat. Ini yang memicu ada getaran tanah saat hujan deras, sehingga temboknya runtuh. Dua rumah yang hilang ini tertindih tembok,” terang Bambang yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (12/4).
Adapun korban yang mengalami dampak rumah hilang yakni kediaman Siskasido (50) dan Sumi (65). Pada saat kejadian, mereka sedang tidak berada di dalam rumah dan kini mereka telah mengungsi di kediaman kerabatnya.
Selain dua rumah hilang, dua rumah mengalami kerusakan sedang pada bagian kamar tidur dan ruang utama. Runtuhan longsor juga menutupi saluran irigasi, sehingga mengakibatkan banjir karena tidak dapat menampung debit air hujan. Terdapat tujuh rumah terdampak banjir dengan ketinggian sekitar satu meter, namun saat ini telah surut. “
Bambang menambahkan, BPBD belum bisa menargetkan secara pasti berapa lama pemulihan lahan tersebut. Namun pihaknya bersama beberapa pihak terkait tengah melakukan pembersihan meterial di ara longsor. Untuk kerugian sendiri, lanjut Bambang, ditaksir sekitar Rp150 juta.
“Setelah nanti material bersih, baru kami lakukan langkah selanjutnya. Kami kerahkan juga alat berat untuk membersihkan material. Kami juga koordinasikan dengan perangkat desa untuk segera berkomunikasi dengan pemilik lahan,” tutup Bambang.