WONOSOBO, suaralama.id – Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat membeberkan beberapa alasan larangan takbir keliling, di antaranya untuk menghindari gesekan antar warga. Masyarakat diimbau untuk melaksanakan takbir di tempat ibadah seperti masjid dan mushola.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah sepakat agar masyarakat tidak melakukan takbir keliling. Selain masih dalam masa pandemi, dikhawatirkan akan terjadi kerumunan orang.
“Karena sudah dua tahun ini masyarakat dibatasi kegiatannya. Saya takut Alun-alun nanti tidak muat menampung orang yang ikut takbir keliling,” ujar Afif kepada awak media, Rabu (27/4) kemarin.
Sehingga, lanjut Afif, masyarakat diimbau untuk melakukan takbir di lingkungannya masing-masing. “Bisa di masjid atau mushola, agar juga lebih aman dan nyaman,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah melarang warga Jateng melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri 1443 H. Larangan tersebut menindaklanjuti usulan Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta’in, yang menurutnya secara umum ibadah puasa dilaksanakan dengan baik sesuai Surat Edaran Menteri Agama No 8 Tahun 2022. Dalam edaran tersebut diimbau agar tidak melakukan takbir keliling.
Senada dengan itu, Kabid Trantibumlinmas Satpol PP Oman Yanto turut menyarankan masyarakat untuk melakukan takbir di mushola dan masjid terdekat dengan tempat tinggalnya. Hal ini menurutnya agar dapat mengurangi tingkat kerawanan kamtibmas.
Oman juga mengimbau pada takmir masjid untuk mengajak jamaahnya melakukan takbir di dalam rumah ibadah. “Kan sudah ada pembatasan juga dari Kemenag untuk takbir dengan speaker luar maksimal dilakukan pada pukul 22.00, sedangkan speaker dalam boleh lebih dari itu,” ucap Oman kepada Suara Merdeka, Kamis (28/4).
Namun Satpol PP, lanjut Oman, akan berpatroli pada saat malam lebaran. Terlebih lagi jika ada aduan dari masyarakat mengenai indikasi adanya takbir keliling.
Penertiban Mercon
Sudah beberapa hari belakangan banyak dijumpai masyarakat yang menyalakan mercon maupun kembang api di Alun-alun. Oman menjelaskan, Satpol PP kerap melakukan operasi gabungan penertiban secara persuasif. Sebab, mereka menyalakan kedunya jelang ibadah tarawih.
“Mereka rata-rata remaja, kami edukasi mereka. Kalau masih bandel ya kami sita, tapi temuan kemarin tidak banyak,” kata Oman.
Selain mercon, Satpol PP juga fokus pada penertiban tempat hiburan karaoke. Selama patroli, Oman mengatakan, sejumlah lokasi dijumpai tutup. “Alhamdulillah saat patroli kemarin tempat hiburan ini digembok,” pungkasnya.