WONOSOBO, suaralama.id – Wisatawan yang hendak bertolak ke Dieng diminta waspada saat melewati beberapa tanjakan menuju kawasan wisata tersebut.
Beberapa hari ini arus lalu lintas tersendat di tanjakan 15 persen, karena tidak kuat menanjak dan harus didorong oleh petugas gabungan.
Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Ragil Irawan menjelaskan, kendaraan yang tidak kuat menanjak karena kurang persiapan dan terlambat mengoper ke gigi rendah. Selain itu, pengendara dari luar kota juga belum mengetahui medan yang menanjak dan cenderung padat dengan jalan yang sempit.
AKP Ragil juga mengimbau kepada masyarakat yang akan berwisata ke Dieng agar memastikan kendaraan dalam kondisi prima.
“Usahakan pengemudi pforesional dan matikan AC saat melewati tanjakan serta menggunakan rem tangan saat berhenti di tanjakan,” kata Kasat Lantas dalam keterangan resminya, kemarin (4/5).
Dia meminta masyarakat agar tidak sungkan bertanya atau minta bantuan kepada petugas baik kepolisian, Disperkimhub maupun TNI apabila mengalami kendala saat berkendara ke Dieng. Terlebih lagi bagi pengendara dari luar kota yang belum menguasai medan.
Sementara itu Kapolsek Kejajar AKP Agus Priyono mengatakan, pantauan hari ini Kamis (5/5) lalin di seputar Gardu Pandang Tieng atau dikenal dengan 15 persen tersendat mulai pukul 11.00 hingga 14.30.
Berbeda dengan kemarin, Rabu (4/5) di mana kepadatan lalin di kawasan tersebut sudah dimulai sejak pukul 09.00. Sedangkan kendaraan masih didominasi dengan plat luar kota, seperti Jakarta, Bogor, Semarang dan sejumlah wilayah Jawa Timur.
Penyebab lalin tersendat, lanjut Agus, dikarenakan arus yang ramai menuju area wisata Dieng. Selain itu ada sekitar lima mobil dan beberapa motor yang mengalami masalah pada kampas rem.
“Sehingga kendaraan tidak bisa jalan karena panas. Lalu kita siapkan ganjal dan dorong supaya bisa jalan. Kami imbau masyarakat yang kendaraan tidak memungkinkan naik untuk putar balik,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Dieng, lanjut Agus, diberlakukan jalan satu arah. Di saat memasuki Dieng, pengendara digiring untuk melewati jalur menuju Telaga Warna. “One way dirasa efektif, karena kalau tidak nanti malah stagnan di pertigaan Dieng,” pungkasnya.