WONOSOBO, suaralama.id – Kompleks Candi Dieng sudah tak asing lagi di telinga wisatawan. Lokasi wisata ini cukup menarik dikunjungi, sebab kaya akan sejarah yang patut untuk dikulik. Deretan candi di Dieng ini diprediksi dibangun antara abad ke 8 atau 9.
Dikutip dari situs resmi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Senin (5/9), candi Hindu ini diduga menjadi yang tertua di Pulau Jawa dan dibangun oleh Dinasti Wangsa Sanjaya. Namun saat ini berlum ditemukan informasi tertulis mengenai sejarah dieng.
Bahkan di Dieng telah ditemukan prasasti bertuliskan angka tahun 808 M, yang bertuliskan huruf Jawa Kuno. Kini prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional di Jakarta. Berikut ini beberapa fakta mengenai Kompleks Candi Arjuna:
1. Tergenang air
Candi-candi di Dieng awalnya ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh seorang tentara Belanda bernama Theodorf Van Elf. Dia melihat beberapa candi yang tergenang air. Kemudian pada 1856 dilakukan pemeliharaan candi oleh HC Cornelius dari Inggris. Lalu pada 1864 upaya tersebut diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda dipimpin Van Kinsberg.
2. Paling utuh
Kompleks Candi Arjuna terdiri dari beberapa candi, yakni Srikandi, Sembadra, Puntadewa, Arjuna dan Semar. Kawasan candi tersebut bisa dikatakan paling lengkap dan utuh jika dibanding dengan kelompok candi lainnya di Dieng. Semua candi di kompleks ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap Candi Arjuna.
3. Pemujaan dewa
Kompleks Candi Arjuna berfungsi untuk pemujaan para dewa, utamanya Dewa Syiwa. Umat Hindu percaya bahwa gunung merupakan tempat bersemayam para dewa. Sehingga mereka lebih merasa dekat dengan khayangan bila beribadah di gunung.