NASIONAL, suaralama.id – Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam High-level Intergovernmental Meeting on the Final Review of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities (HLIGM-FRPD).
Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah HLIGM-FRPD karena dianggap telah banyak melakukan sejumlah inovasi dalam penanganan penyandang disabilitas. Rencananya acara digelar pada 19 hingga 21 Oktober 2022.
Dalam kesempatan itu Indonesia nantinya akan membagikan pengalamannya dalam menangani penyandang disabilitas di dalam negeri.
“HLIGM – FRPD adalah pertemuan tingkat tinggi negara Asia Pasifik, di bawah naungan The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP),” kata Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini.
Dia menyebutkan, pertemuan HLIGM-FRPD merupakan respon terhadap tantangan dan hambatan dalam hal promosi dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas.
Sehingga, lanjut Risma, nantinya bisa menjadikan penyandang disabilitas setara dan menghilangkan perilaku diskriminatif pada penyandang disabilitas.
Selain itu, Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai terobosan untuk mendukung aksesibilitas kepada para penyandang disabilitas, dalam setahun terakhir.
Salah satunya inovasi yang telah dihasilkan Indonesia yakni penemuan tongkat pintar adaptif dan smartphone yang sudah dimodifikasi untuk tuna netra.
“Tongkat ini akan bekerja untuk memberi sinyal kepada si pemegang tongkat ketika ada air, atau apa pun, bahkan bencana di sekitarnya. Tongkat itu akan bergetar dan berbunyi sehingga si pemegang tongkat bisa waspada,” terang Risma.
Sementara itu Executive Secretary ESCAP, Armida Salsiah Alisjahbana menambahkan terobosan-terobosan yang dibuat Indonesia bisa jadi contoh, lesson learned, juga best practice untuk negara-negara yang hadir.
“Hasil dari pertemuan itu nanti akan diwujudkan dalam Jakarta Declaration. “Pengalaman dari Indonesia bisa diaplikasikan di negara lain. Begitu pun pengalaman dari negara lain, bisa juga dipelajari oleh Indonesia,” tandas Armida.(ang)