WONOSOBO, suaralama.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mewujudkan kembali inovasi Klinik Perencanaan. Salah satu manfaat inovasi tersebut adalah memudahkan perangkat daerah menyusun dokumen perencanaan. Klinik Perencanaan ini diharapkan mampu mengawal proses perencanaan secara terintegrasi.
Kepala Bappeda Jaelan menjelaskan konsep Klinik Perencanaan ini bermuatan sistem verifikator Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Terdapat tiga nilai manfaat pada dari inovasi tersebut, salah satunya adalah memudahkan perangkat daerah dalam menyusun dokumen perencanaan baik strategis maupun rencana kerja.
“Selain itu, sistem ini akan meningkatkan akurasi kesesuaian antara dokumen yang disusun dengan prioritas arah kebijakan umum, indikator program, serta lokasi prioritas. Tak kalah pentingnya, adanya jaminan standar kesamaan yang selama ini layanan verifikator konsultasi yang diberikan berbeda,” papar Jaelan pada saat Launching dan Simulasi Sistem Verifikator Renja Perangkat Daerah Terintegrasi dengan Klinik Perencanaan di Aula Bappeda, Senin (14/11).
Dikatakan Jaelan, nantinya blanko yang digunakan baik perangkat daerah maupun pihak lain dalam memberikan pelayanan dipandu oleh sistem yang sama. Tak hanya itu saja, kepala bidang juga bisa memantau dan memastikan proses penyusunan renja di lingkungan kerjanya.
“Sistem ini menggunakan perangkat yang sangat sederhana, user friendly, diintegritasikan dengan klinik perencanaan yang terdapat di Aula Lantai 2 Bappeda, mari kita bersama manfaatkan layanan baru ini untuk mencapai tujuan dan target pemerintahan daerah Wonosobo,” imbuh dia.
Pada saat yang sama, Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo menggatakan, dalam proses pembangunan setiap pemda memerlukan perencanaan yang tepat. Sehingga Klinik Perencanaan ini diharap mampu mengawal proses perencanaan secara terintegerasi, mulai dari perencanaan sampi dengan evaluasi kerja sebagai ruang transfer of knowledge.
“Sistem verifikasi renja yang terintegrasi dengan klinik perencanaan menjadi sebuah kebutuhan untuk memastikan konsistensi antar dokumen perencanaan tetap terjaga. Renja yang diusulkan mendukung ketercapaian terget kinerja baik, bagi kinerja perangkat daerah maupun makro,” imbuh Andang.
Dia juga menekankan, keberhasilan visi misi RPJMD 2021-2026 tidak lepas dari peran semua perangkat daerah dalam mengawal pencapaian target kinerja pembangunan daerah melalui Renja. Setiap tahun, semua program kerja akan dievaluasi capaian kinerjanya melalui pelaporan SAKIP, LPPD, LKPJ, Indek RB dan MCP Korsupgah.
“Kita harus optimis, jika Sistem Klinik Perencanaan ini benar-benar dimanfaatkan. Maka ketidaktercapaian kinerja dapat diminimalkan dan dihindarkan, kompetensi perencanaan di tingkat perangkat daerah akan meningkat, sehingga mendukung upaya kita bersama dalam mewujudkan Wonosobo Yang Berdaya Saing, Maju Dan Sejahtera,” tutup Andang. (ang)