WONOSOBO, suaralama.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran badan adhoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melalui aplikasi Siakba. Di Wonosobo tercatat sudah 270 orang yang mendaftar pada hari kedua pembukaan.
KPU menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pembentukan Badan Adhoc dan Sosialisasi Aplikasi Siakba Tahun 2022 di Hotel Dafam Wonosobo, Senin (21/11). Acara tersebut diikuti oleh puluhan peserta dari kecamatan, ormas, media dan dinas-dinas terkait.
Komisioner KPU Amirudin mengatakan, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terhadap pemilih pemula, penyandang disabilitas, dan eks PPK serta PPS terkait aplikasi Siakba. Dikatakan Amirudin, Siakba merupakan sistem aplikasi anggota KPU dan badan adhoc.
“Fungsinya sangat luas, yaitu untuk mendaftar sebagai penyelenggara pemilu, misalnya PPK dan PPS. Data-data badan adhoc baik dari KPU RI sampai KPPS akan tersimpan di dalam sistem, juga untuk mengontrol terhadap proses pembentukan dan pelaksanaan badan adhoc,” beber Amirudin yang ditemui usai acara.
Amirudin mengatakan, saat ini telah dibuka pendaftaran bagi PPK mulai tanggal 20 hingga 29 November mendatang. Meski baru dua hari, namun pendaftar di Wonosobo sudah mencapai 270 orang per Senin (20/11) pagi.
“Peminatnya cukup banyak mungkin bisa jadi sudah bertambah lagi. Kami membutuhkan 75 orang PPK jadi tiap kecamatan diambil lima orang. Kalau untuk total penyelenggara Pemilu 2024 mendatang Wonosobo butuh total 30.679 penyelenggara, mulai KPP, PPS KPPS, sekretariat serta pantarlih dan lainnya,” imbuh dia.
Amirudin menambahkan, setelah para pendaftar melakukan registrasi melalui aplikasi tersebut, akan dicocokkan dengan data manual. “Karena ini aplikasi masih baru jadi kita tetap minta berkas fisik dikumpulkan, minimal sampai tes tertulis pada 5 Desember,” kata dia.
Tes seleksi, lanjut Amirudin, akan dilakukan dengan sistem CAT. Jumlah soalnya sendiri dia belum mengetahui, namun tiap peserta nantinya akan diuji pengetahuannya mengenai regulasi pemilu, tatanegara, pendidikan Pancasila dan lainnya.
“Harapan kami semoga sosialisasi ini bisa sampai lapisan masyarakat dan kaum marginal termasuk difabel. Kami juga ingin nanti mendapat SDM PPK yang berkualitas melalui sistem baru ini,” tutup Amirudin. (ang)