WONOSOBO, suaralama.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surakarta melakukan audiensi bersama FKUB Wonosobo. Mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa desa percontohan kebhinekaan di Wonosobo.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Wonosobo Agus Kristiono saat diwawancarai awak media menyampaikan, audiensi tersebut untuk menjalin koordinasi dan kolaborasi antara FKUB Wonosobo dengan FKUB Kota Surakarta tentang kegiatan apa saja yang belum dan sudah dilaksanakan di Wonosobo dan sebaliknya.
“Momentum ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi utamanya dalam menjalin kerukunan antar umat beragama. Selain itu kami ingin memperkuat kebersamaan dan nilai toleransi yang tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika sehingga mampu tercipta zero conflict,” kata Agus di Pendopo Wakil Bupati, Senin (21/11/2022).
Ditambahkan Agus, FKUB Surakarta juga diajak ke beberapa desa percontohan kebhinekaan. Di mana beberapa desa tersebut memiliki keberagaman dan warganya hidup rukun serta menghargai satu sama lain. “Desa Kebhinekaan di Desa Buntu Kejajar, Desa Pancasila di Desa Kapencar, dan Desa Giyanti sebagai sentralnya kulturasi budaya,” imbuh Agus.
Pada saat yang sama, Kepala Kesbangpol Surakarta Indradi menyampaikan, dia bersama 17 anggota lainnya berkunjung ke Wonosobo guna mengenal lebih dekat bagaimana mengelola heterogenitas moderasi beragama. “Kami mengetahui, Wonosobo menjadi salah satu daerah percontohan mengelola moderasi beragama yang berjalan dengan baik. Kami mohon diberikan ilmu dan pengalaman, karena kami hendak mengembangkan kampung kerukunan berbasis UMKM di 44 kelurahan di Surakarta,” kata Indradi.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam sambutan tertulisnya menilai FKUB menjadi salah satu pilar bagi kokohnya Bhineka Tunggal Ika. Dikatakan Afif, kerukunan penganut enam agama besar dan aliran kepercayaan lainnya yang tersebar luas di setiap kecamatan di Wonosobo, juga merupakan potensi luar biasa yang perlu dijaga dan dirawat.
“Persatuan dan kesatuan menjadi kunci keberlangsungan dan kestabilan kondisi berbangsa dan bernegara. Sekat perbedaan menjadi perekat sendi-sendi kebangsaan yang menguatkan keberadaan keanekaragaman. FKUB diharapkan menjalankan fungsinya dengan baik dalam menghasilkan kedamaian dan ketenteraman diantara umat beragama,” tutup Afif. (ang)