WONOSOBO, suaralama.id – Ketahanan pangan bisa terwujud bila memenuhi tiga unsur. Wonosobo diharapkan menjadi contoh daerah lain dalam mengembangkan ketahanan pangan. Masyarakat Wonosobo didorong untuk memanfaatkan sampah menjadi pupuk organik.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Jan Samuel Maringka melakukan monev terhadap program yang dicanangkan oleh Kementan. Kegiatan ini sebagai bentuk dari program Kementan dalam menghadapi krisis pangan dunia saat ini.
Melihat hal itu, Jan Maringka mengatakan pihaknya melakukan percepatan pembangunan ketahanan pangan guna mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Menurutnya ketahanan pangan dapat terwujud dengan tiga hal.
“Antara lain ketersediaan pangan yang cukup, kemudahan akses dan keamanan pangan. Pangan merupakan sektor penting untuk membangun bangsa dan negara agar lebih maju dan berkembang,” kata Jan Maringka pada saat Dialog Jaga Pangan bertempat di Pendopo Bupati Wonosobo, Jumat (24/2).
Kementan melalui Inspektorat Jenderal, lanjut Jan Maringka, menginisasi Jaga Pangan yang berfokus pada program strategis, prioritas dan super prioritas. Selain itu juga membangun sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mewujudkan ketahanan pangan.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat dan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga ketahanan pangan. Lebih jauh lagi bisa memberi energi positif bagi kemajuan peetanian dan pangan di Wonosobo,” imbuh dia.
Jan Maringka menilai Wonosobo sangat strategis dan punya potensi baik, yang bisa jadi contoh daerah lain dalam mewujudkan ketahanan pangan. Apalagi food estate berbasis holtikultura di Wonosobo telah berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan memasok kebutuhan masyarakat Jawa Tengah. “Hal ini diharapkan bisa meningkatkan kemandirian petani dalam berusaha serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan,” ucap dia.
Hal senada juga dikatakanAnggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina. Pihaknya bersinergi dengan Irjen Kementan dan Pemda untuk melakukan fungsi pengawasan program pertanian. “Kami harap bisa cepat tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Kami siap dengan program dari hulu hingga hilir bisa terlaksana,” ucap dia.
Pada saat yang sama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengapresiasi Irjen Kementan yang memberi bantuan satu unit UPPO yakni untuk pengolahan pupuk organik untuk Poktan Perintis Pacarmulyo, Leksono dan bantuan program kementan senilai Rp7.006 miliar.
Maka dari itu dia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pupuk organik. Hal ini seiring dengan upaya pengurangan sampah di TPA Wonorejo. Kendati demikian Bupati juga mengatakan, untuk memanfaatkan sampah menjadi pupuk organik membutuhkan sarpras yang memadai.
“Sekarang produk pertanian organik juga sedang banyak diminati, harusnya kita mulai misal beras organik, salak organik dan sebagainya. Karena seiring berjalannya waktu pupuk berkurang, kalau bisa memanfaatkan sampah jadi pupuk organik tentu bisa berkontribusi untuk negara, mensejahterakan masyarakat. Tinggal nanti pemerintah membantu apa yang dibutuhkan petani,” tutup Afif. (ang)