SEMARANG, Suaralama.id – Beberapa perwakilan karyawan PT Sinar Dunia menggelar audiensi pernyataan sikap atas kejadian pertikaian sengketa perusahaan PT Sinar Dunia.
Didampingi Direktur Utama PT Sinar Dunia hasil RUPS LB, Andana Ali, para karyawan menyampaikan berbagai permasalahan yang menjadi kebijakan Tony Damitrias yang dinilai menekan para karyawan ketika itu.
Salahsatu karyawan PT Sinar Dunia, Rohma berharap sengketa bisa cepat selesai dengan damai, sehingga karyawan bekerja dengan enjoy tanpa tekanan.
“Kita kerja dengan tanpa tekanan, kerja enjoy jadi mengerjakan apapun dengan nyaman. Pada intinya kami ingin pabrik jangan sampai tutup, karena kita rata-rata menggantungkan penghasilan dari sini,” ungkap Rohma kepada mercusuar.co, Selasa (4/4/2023).
Siti Romaniyah yang telah bekerja selama 36 tahun juga mengatakan, karena kondisi sengketa yang terjadi membuat kerja tidak tenang, takut bila perusahaan benar-benar ditutup.
“Tidak tenangnya begini, dengar berita ini berita itu. Apalagi berita perusahaan akan ditutup itu membikin gelisah. Harapnya bahan baku dipenuhi biar kerjanya lancar. Kalau dulu kerja terus tidak mikir bahan habis, tidak mikir ditutup, pokoke nyaman,” ujarnya.
Dilain sisi, mengenai kepemimpinan, para karyawan membandingkan dimana pada masa kepemimpinan Yuwono Ali hubungan pimpinan dengan karyawan seperti keluarga.
Untuk produksi selama ada bahan baku, karyawan selalu produksi. Itu juga berlaku di kepemimpinan Andana Ali.
“Koh Ayung (Yuwono Ali) dan Andana Ali, menyerahkan semua produksi kepada kita. Sehingga bekerja sangat nyaman tapi tetapi tetap dengan tanggung jawab dan diawasi. Pada intinya kita kerja tidak ditekan,” kata Rohma.
Sedangkan di masa Tony, produksi harus sesuai dengan pesanan, tidak boleh lebih/kurang. Kalo salah dimarahi bahkan sampai terjadi pemotongan gaji.
“Karena mengirim barang tetapi sama pak Tony tidak boleh, padahal barang itu sudah dibayar sebelumnya. Akhirnya kita, 5 orang staf pun dipotong gajinya ada 1jt ada yang 300rb,” kata Atik, HRD PT Sinar Dunia.
Kepala Produksi PT Sinar Dunia, Sunarno yang pernah di PHK oleh Tony Damitrias menceritakan, “karena tidak menjalankan perintah, saya dimutasi tanpa tugas oleh pak Tony ke gang 2, kemudian oleh pak Irwan saya dikembalikan ke gang 10, karena ditakutkan produksi terganggu”.
“Apa yang saya lakukan sesuai perintah kantor. Tapi akhirnya saya di PHK sepihak oleh pak Tony. Kemudian saya lapor Depnaker dan disuruh mediasi,” terangnya.
Sunarno juga menyampaikan akan apa yang diketahui secara pribadi informasi sebelum terjadinya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
“Saya secara pribadi paham betul kejadian sebelum RUPSLB ini. Jadi sekitar Oktober 2022 lalu, Pak Tony selaku Direktur ketika itu tidak mau beli Ball kertas (bahan baku). Jadi per Januari 2023 tidak ada bahan baku lagi,” ungkap Sunarno.
“La kalau tidak ada bahan baku lagi kita kerja apa? Perusahaan pasti tutup,” keluh Siti Mahmudah dan Siti Romaniah selaku mandor perwakilan karyawan.
“Seandainya Pak Tony tidak diganti (berdasarkan keputusan RUPSLB), mungkin hari ini perusahaan sudah tutup dan kita tidak bekerja,” ungkap Sunarno menambahkan.
Bahkan untuk karyawan baru honor dan gaji diplotkan hingga akhir tahun 2022, dan lembur pun tidak terbayar.
Sehingga, isu penutupan perusahaan dan usaha membuat pailit atau bangkrut perusahaan oleh Tony Damitrias sebelum RUPS LB sudah tersebar diantara para karyawan.(ap)